Manfaat kompos bagi Tanaman:
- Meningkatkan Kesuburan Tanah: Kompos meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air, sehingga tanaman tidak mudah kekeringan. Selain itu, kompos menyediakan nutrisi penting bagi tanaman seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
- Meningkatkan Aktivitas Mikroorganisme: Kompos menciptakan lingkungan yang ideal bagi mikroorganisme tanah yang bermanfaat. Mikroorganisme ini membantu menguraikan bahan organik menjadi nutrisi yang mudah diserap tanaman, meningkatkan aerasi tanah, dan mengendalikan penyakit tanaman.
Manfaat kompos bagi Manusia:
- Meningkatkan Penghasilan: Penjualan kompos dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi penduduk, terutama di pedesaan.
- Mengurangi Timbulan Sampah: Pembuatan kompos mengurangi volume sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, sehingga mengurangi polusi dan masalah kesehatan lingkungan.
- Meningkatkan Estetika Lingkungan: Penggunaan kompos dalam berkebun dan pertanian dapat meningkatkan keindahan lingkungan dan mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berbahaya.
- Peluang Lapangan Kerja: Pembuatan kompos membuka peluang lapangan kerja baru, terutama di bidang pengolahan sampah organik dan pemasaran kompos.
Proses Pembuatan Kompos:
- Pemilahan Sampah: Pilah sampah organik dari sampah non-organik seperti plastik, kaca, dan logam. Sampah organik yang ideal adalah sampah yang masih segar untuk menghindari bau dan lalat.
- Penumpukan Sampah: Susun sampah organik pilihan ke dalam terowongan udara dari bambu yang berfungsi sebagai saluran udara. Siram air secara merata pada tumpukan sampah untuk memulai proses dekomposisi.
- Pemantauan Suhu: Pantau suhu tumpukan kompos selama 2-4 hari pertama. Suhu yang ideal berkisar antara 45-65°C. Suhu tinggi membantu membunuh biji tanaman yang tidak diinginkan, bibit penyakit, dan memperlunak bahan organik. Jika suhu terlalu tinggi, lakukan pembalikan untuk mendinginkan tumpukan.
- Pelapukan: Proses pelapukan berlangsung selama 35 hari, di mana bahan organik diuraikan oleh mikroorganisme. Selama proses ini, suhu, kelembaban, dan sirkulasi udara perlu dijaga dengan melakukan pembalikan dan penyiraman air.
- Pematangan: Setelah proses pelapukan, kompos perlu dimatangkan selama 14 hari. Pantau suhu tumpukan kompos. Jika suhu tetap di bawah 45°C, kompos dianggap matang dan siap digunakan.
- Pemanenan: Kompos yang matang diayak untuk memisahkan butiran halus dan kasar, serta menghilangkan benda-benda yang tidak diinginkan. Butiran halus cocok untuk pot atau persemaian, sedangkan butiran kasar ideal untuk perkebunan.
Tips Membuat Kompos:
- Gunakan bahan organik yang segar dan mudah terurai.
- Jaga kelembaban tumpukan kompos dengan menyiram air secara teratur.
- Lakukan pembalikan tumpukan kompos secara berkala untuk meningkatkan sirkulasi udara dan menjaga suhu yang ideal.
- Hindari memasukkan sampah non-organik ke dalam tumpukan kompos.
- Gunakan alat pengukur suhu untuk memantau suhu tumpukan kompos.
Baca juga: Asal Usul Nama 'Planet Merah' yang Jadi Julukan Mars |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id