Terkait efikasi vaksin pada varian baru, Agung menyampaikan bahwa secara umum Varian Alpha dapat dinetralisir terhadap hampir semua vaksin. Sedangkan pada Varian Beta, banyak vaksin mengalami proses penurunan efikasi.
“Beberapa waktu yang lalu, WHO sudah merilis laporan riset tentang efikasi vaksin dari berbagai vaksin yang ada di dunia. WHO menyebutkan bahwa efikasi vaksin beragam antara satu orang dengan yang lain bagaimana responsnya terhadap varian tadi,” terang Dewan Pakar Satgas Covid-19 IDI Jatim itu.
Agung mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir tentang efikasi dari vaksin yang diberikan di Indonesia. Sebab, ia menegaskan, Sinovac masih dapat digunakan pada kedua varian tersebut.
Perlu diketahui, secara epidemiologi, virus yang berasal dari Inggris dan Afrika Selatan itu mampu menyebar dengan cepat sehingga meningkatkan insiden serta menimbulkan kesakitan dan kematian yang tinggi. Untuk itu, Agung menyarankan agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengantisipasi lonjakan kasus.
Sarana dan prasarana perawatan harus ditingkatkan terutama keberadaan ruang isolasi untuk pasien, baik yang perlu diisolasi sebagai OTG ataupun orang yang mengalami sakit covid mulai dari ringan hingga berat. Serta tidak lupa menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.
"Dimulai dengan menggunakan masker yang benar, cuci tangan, menjaga jarak dengan baik, mobilitas dibatasi. Itu semua tujuannya dalam rangka untuk mencegah proses transmisi virus,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News