Ini disampaikan Ghufron merespon temuan seorang akademisi dari salah satu perguruan tinggi di Sumatra Selatan, Faisal Rizal. Faisal mengklaim telah menemukan antivirus covid-19 (virus korona). Antivirus tersebut berbentuk produk gula yang diketahui menggunakan light technology dan diklaim dapat menyembuhkan pasien positif covid-19 tidak lebih dari lima hari.
“Setiap klaim dan temuan harus dapat dibuktikan melalui kaidah ilmiah, termasuk gula antivirus penyebab covid-19,” kata Ghufron kepada Medcom.id di Jakarta, Kamis, 23 April 2020.
Lebih lanjut Ghufron mengatakan, Kemenristek/BRIN-Konsorsium Inovasi dan Riset Covid-19 mengapresiasi temuan tersebut. Meski begitu tetap harus dibuktikan secara ilmiah.
Baca juga: Profesor di Sumsel Klaim Temukan Antivirus Covid-19
Namun hingga kini, penemu antivirus yang diklaim ampuh dan mendapat respons positif dari Gubernur Sumsel, Herman Deru tersebut belum berkomunikasi dengan pihak Kemenristek/BRIN untuk mengajukan kajian ilmiah terhadap temuannya.
“Sejauh ini kami belum menerima permintaan bantuan, baik dukungan atau pembimbingan terhadap produk gula yang dimaksud,” ujar guru besar UGM tersebut.
Ghufron pun mengakui selama ini pihaknya melakukan jemput bola terhadap temuan-temuan maupun inovasi untuk pegangan covid-19. Tetapi diakui Ghufron, belakangan ini pihaknya cukup kewalahan.
“Kami biasanya jemput bola, tetapi karena makin lama load pekerjaan kami makin banyak, sebagai ketua Konsorsium kami mengimbau para penemunya untuk menghubungi kami,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Seorang akademisi dari salah satu perguruan tinggi di Sumatra Selatan, Faisal Rizal mengklaim telah menemukan antivirus covid-19 (virus korona). Antivirus tersebut merupakan produk gula yang diketahui menggunakan light technology dan dapat menyembuhkan pasien covid-19 hanya dalam waku lima hari saja.
Namun, hingga kini akademisi yang sebelumnya diberitakan berstatus profesor tersebut belum dapat diketahui berasal dari perguruan tinggi mana. Meski begitu ia cukup percaya diri antivirusnya ini bisa menyembuhkan pasien positif Korona.
"Tingkat keberhasilannya sudah ada, karena data yang didapat dari beberapa rumah sakit di luar Sumsel. Ada beberapa pasien yang sembuh. Proses penyembuhannya biasanya tidak lebih dari lima hari," kata Faisal, Rabu 22 April 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News