"Kita sebarkan ke rumah sakit (rujukan covid-19). Kita ingin tahu pasien positif, kalau dites menggunakan alat rapid test ini, (tetap) positif enggak. Itu uji validasi," ujar Kepala BPPT Hammam Riza kepada Medcom.id, Senin, 4 Mei 2020.
Setelah itu, BPPT akan mengevaluasi kemampuan alat rapid test lokal mendeteksi virus. Rapid test kit dapat masif diproduksi untuk masyarakat umum di seluruh Indonesia. Produk lokal pun diharapkannya bisa mengakhiri dominasi barang impor yang mendominasi pemenuhan kebutuhan Tanah Air.
"Dengan industri yang besar, kita bisa produksi dalam jumlah besar," tuturnya.
Hammam berharap Kementerian Kesehatan dan pihak swasta dapat memasan rapid test kit lokal dalam jumlah yang besar jika terbukti ampuh. Sebab, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan tes covid-19 secara masif.
Baca: Menristek: 10 Ribu Alat Tes Cepat Covid-19 Rampung Pekan Depan
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Bambang Brodjonegoro menyebut produksi massal perangkat tes cepat untuk mendeteksi virus korona (covid-19) akan diluncurkan bulan ini. Peluncuran menunggu rampungnya produksi puluhan ribu perangkat tes cepat tersebut.
"Ditargetkan pekan depan, 10 ribu rapid test kit selesai diproduksi," kata Menristek Bambang melansir Antara, Senin, 4 Mei 2020.
Bambang menuturkan saat ini perangkat tersebut sedang dalam tahap produksi massal oleh Konsorsium Riset Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Perangkat tes tersebut mendeteksi virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19 menggunakan antibodi IgG dan IgM yang ada di dalam darah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News