Empat mahasiswa UGM meneliti sentimen negatif Indonesia-Malaysia. Foto: Humas UGM.
Empat mahasiswa UGM meneliti sentimen negatif Indonesia-Malaysia. Foto: Humas UGM.

Penelitian: Sentimen Negatif Indonesia-Malaysia Meningkat, Perlu Rekonsiliasi Budaya

Arga sumantri • 22 September 2021 11:40
Yogyakarta: Empat mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penelitian terkait sentimen negatif Indonesia-Malaysia. Tim mahasiswa beranggotakan Absherina Olivia Agatha (Antropologi Budaya), Adinda Dwi Safira (Antropologi Budaya), Riqko Nur Ardi Windayanto (Bahasa dan Sastra Indonesia), dan Arif Akbar Pradana (Ilmu Sejarah). 
 
Keempat mahasiswa ini tergabung sebagai tim Program Kreativitas Mahasiswa - Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH). Mereka dibimbing Aprillia Firmonasari.
 
Riqko Nur Ardi mengatakan, penelitian dilakukan melihat adanya sentimen negatif yang sering terjadi dalam hubungan Indonesia-Malaysia. Berdasarkan hasil penelusuran melalui Google Trends, diketahui bahwa sentimen negatif kedua negara terus meningkat selama lima tahun terakhir (2016-2021). 

Beberapa ujaran sentimen yang muncul seperti indon, indonesial, malingsial, ganyang Malaysia, dan lain sebagainya. Hal ini perlu menjadi perhatian karena Indonesia-Malaysia merupakan dua negara serumpun.
 
Riqko dan tim juga melakukan penelitian dengan metode etnografi yang terbaru, yaitu netnografi. Tim peneliti mengobservasi dan menelusuri media-media sosial dengan analisis sosial media, salah satunya adalah Twitter. Selain itu, digunakan pula kuesioner daring dan wawancara terhadap warga negara Indonesia di Malaysia dan warna negara Malaysia di Indonesia.
 
"Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tarik ulur antara sentimen negatif dengan media," tutu Riqko mengutip siaran pers UGM, Rabu, 22 September 2021.
 
Baca: Fakta Menarik Kopi, Mampu Tingkatkan Imunitas untuk Cegah Covid-19
 
Riqko menyebutkan sentimen negatif bukanlah permasalahan yang muncul dengan tiba-tiba. Selain ditemukan pada media sosial, media massa secara tidak langsung juga melanggengkan sentimen negatif. 
 
Banyak berita yang menggunakan frasa ganyang Malaysia untuk judul sebuah berita. Pada titik ini, kata dia, terjadi nasionalisme semu, yaitu rasa kebangsaan yang dilandasi oleh konflik. Bukan hanya itu, konflik dua negara pada masa lalu juga menjadi penyebabnya.
 
Dengan mengungkapkan sentimen-sentimen negatif tersebut, penelitian ini menawarkan gagasan rekonsiliasi budaya. Budaya harus dijadikan alat untuk memperbaiki hubungan kedua negara, sehingga tidak semata-mata bergantung pada upaya politik-diplomatik. 
 
Rekonsiliasi ini dilakukan dengan mengacu pada konsep negara serumpun. Dalam praktiknya, penelusuran kesamaan budaya, gelaran festival, dan internalisasi konsep serumpun dapat dilakukan. Selain merupakan bagian dari PKM-RSH, penelitian ini juga akan dipresentasikan pada konferensi nasional November 2021 mendatang, yang diselenggarakan oleh Tular Nalar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan