Inovasi CCTV Covid-19 karya mahasiswa Universitas Brawijaya. Foto: Dok. UB
Inovasi CCTV Covid-19 karya mahasiswa Universitas Brawijaya. Foto: Dok. UB

Mahasiswa UB Kembangkan Smart CCTV Covid-19 Pendeteksi Pelanggar Prokes

Daviq Umar Al Faruq • 13 Juli 2021 10:42
Malang: Lima mahasiswa Universitas Brawijaya mengembangkan inovasi berupa smart CCTV dalam sebuah penelitian “Smart Mapping System for The Potential Spread of Covid-19 via CCTV on The Road Based on Computer Vision and Artificial Intelligence, Integrateed with Vehicle Number Data”.
 
Mereka adalah, Alfian Fitrayansyah (FT’19), Affan Affandi (FT’18), Akmal Adnan Attamami (FMIPA’18), Muchammad Nasyruddin Hakim (FT’18), dan Muhammad Lutfi Ardiansyah (FPIK’18). Mereka dibimbing langsung oleh dosen Raden Arief Setyawan.
 
Pembuatan CCTV tersebut berawal dari keresahan tim melihat banyaknya kasus covid-19 yang semakin meningkat. Sementara kepedulian masyarakat terhadap pelaksanaan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dalam penggunaan masker masih kurang.

Dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dipadukan teknologi CCTV, inovasi tersebut diyakini dapat membantu dalam penanganan kasus penyebaran covid-19 dengan menangkap wajah dan plat nomor pengemudi sepeda motor yang melanggar protokol kesehatan (prokes).
 
Perwakilan tim, Nasyruddin Hakim, mengatakan, hasil foto plat nomor pelanggar tersebut dapat digunakan untuk melacak identitas pelanggar melalui data kepemilikan plat nomor. Setelah didapat identitas pelanggar, lalu data disinkronkan dengan data SIM untuk dicek alamat dari pengendara tersebut. 
 
"Proses selanjutnya dilakukan pemetaan alamat pada identitas yang didapat sebagai daerah yang berpotensi covid-19 karena salah satu masyarakatnya tidak mematuhi protokol kesehatan saat di jalan," katanya.
 
Baca juga:  Mahasiswa UB Sabet Gelar Best Intelegensia Duta Budaya Jatim 2021
 
Setelah dipetakan daerah yang berpotensi covid-19, maka pemerintah dapat melakukan tindakan preventif di daerah tersebut.  "Seperti melakukan sosialisasi, atau bahkan memberi sanksi terhadap pelanggarnya," imbuh mahasiswa Teknik Sipil tersebut.
 
Solusi ini dapat membantu pemerintah dalam menentukan kebijakan tanpa menunggu data tingginya daerah yang terkena kasus covid-19. Dengan memetakan persebaran daerah berpotensi terkena covid-19, maka pemerintah dapat melakukan tindakan preventif sebelum tingginya kasus covid-19 di daerah tersebut seperti melakukan penyuluhan serta memberikan sanksi tegas khusus daerah tersebut
 
Setelah melalui berbagai seleksi berkas dan presentasi dihadapan juri, Smart Covid-19 berhasil mendapatkan Gold Medal Awards di ajang International Invention Competition For Young Moslem Scientists (IICYMS) 2021 yang diikuti oleh sekitar 157 tim dari 15 Negara.
 
Selain itu mereka juga mendapat Special Awards dari Malaysia Innovation, Invention and Creativity Association (MIICA).  “Saya berharap dengan adanya inovasi ini, diharapkan dapat berdampak meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dan dapat mencegah secara dini persebaran covid-19,” kata Alfian.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan