Kantor SDGs Center Unpad. DOK Unpad
Kantor SDGs Center Unpad. DOK Unpad

Hasil Riset SDG Center Unpad: 600 Juta Orang di Dunia Akan Hidup dalam Kemiskinan Ekstrem pada 2030

Renatha Swasty • 13 Agustus 2024 23:07
Jakarta: Studi Pusat Unggulan (Center of excellence) Universitas Padjadjaran (Unpad) menemukan diperkirakan lebih dari 600 juta orang di dunia masih akan hidup dalam kemiskinan ekstrem pada 2030. Padahal, dunia melalui SDG mencanangkan target zero poverty di tahun 2030.
 
Dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, hasil studi tersebut baru saja dipublikasikan sebagai artikel ilmiah dengan judul “Will the poverty-related UN Sustainable Development Goals be met? New Projections” di jurnal internasional terkemuka Global Policy. SDG center Unpad fokus pada isu pembangunan dalam konteks global.
 
Hal ini tidak seperti riset-riset biasanya yang membahas isu-isu SDG dalam skala nasional ataupun daerah. Temuan dalam riset ini memberikan gambaran berupa proyeksi beberapa indikator SDG tingkatan global yang terkait dengan kemiskinan, yaitu kemiskinan ekstrem, malanutrisi, stunting, tingkat kematian bayi, angka kematian ibu, serta akses terhadap air bersih dan sanitasi.

Hasil proyeksi yang sudah memperhitungkan kondisi ekonomi global terkini dan kondisi ekonomi ke depan tersebut menemukan target-target SDG tersebut akan jauh melenceng dari target yang dicanangkan untuk dicapai di tahun 2030. Dalam studi ini, SDG Center Unpad juga bekerja sama dengan Department of International Development, King’s College London.
 
Sebelum dipublikasikan di jurnal Global Policy, temuan riset ini juga diundang dipresentasikan di konferensi internasional Asosiasi Studi Pembangunan Eropa (EADI) di Lisbon Portugal; Konferensi tahunan UK Development Studies Association (DSA) di Reading, Inggris; serta dipublikasikan sebagai kertas kerja (working papers) United Nations University di Helsinki, Finlandia.
 
Direktur SDGs Center Unpad, Zuzy Anna, juga diundang mempresentasikan hasil riset ini dalam pertemuan rutin OECD, organisasi multi-lateral yang beranggotakan negara-negara maju yang mempunyai mandat membantu pembangunan di negara-negara berkembang.
 
Secara spesifik, proyeksi dari riset ini menemukan pada 2030, walaupun SDG mentargetkan zero poverty, sekitar 619 juta orang masih akan terjebak dalam kemiskinan ekstrem. Di negara-negara Sub-Saharan Africa, jumlah penduduk yang berada pada kemiskinan ekstrem di tahun 2030 juga masih akan meningkat.
 
Selain itu, jumlah orang yang kekurangan gizi di tahun 2030 akan lebih banyak ketimbang 2015, ketika SDG pertama dicanangkan. Angka-angka proyeksi yang cukup mengkhawatirkan ini disebabkan karena berbagai faktor.
 
Mulai dari kondisi ekonomi global yang tidak terlalu baik, harga pangan bergejolak, dan masih kurangnya bantuan negara maju terhadap negara berkembang dalam penanganan masalah-masalah pembangunan.
 
Riset SDG Center Unpad ini juga digunakan sebagai referensi dalam berbagai dokumen kebijakan pembangunan global. Misalnya dijadikan referensi dalam White Paper on International Development yang disusun oleh Kantor Perdana Menteri Inggris sebagai naskah akademik dalam menyusun arah ke depan kebijakan bantuan pembangunan pemerintah Inggris.
 
Selain itu, hasil riset ini juga menjadi salah satu referensi utama dalam OECD Development Cooperation Report 2024 yang baru saja dirilis oleh OECD di Paris.
 
Pusat Unggulan Unpad, seperti SDG Center, diharapkan turut berpartisipasi aktif secara intelektual dalam mewujudkan tatanan pembangunan global yang lebih baik. Hal ini sebagai perwujudan misi Unpad menjadi universitas bermanfaat dan mendunia.
 
Baca juga: Tekan Kemiskinan Ekstrem, Intervensi Pengendalian Pangan di Timur Indonesia Jadi Prioritas

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan