Spesies ikan gua buta baru di kawasan karst Klapanunggal, Jawa Barat. DOK BRIN
Spesies ikan gua buta baru di kawasan karst Klapanunggal, Jawa Barat. DOK BRIN

Spesies Ikan Gua Buta Baru Ditemukan di Kawasan Karst Klapanunggal Jawa Barat

Renatha Swasty • 27 Februari 2025 14:46
Jakarta: Tim Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan spesies ikan gua buta baru di kawasan karst Klapanunggal, Jawa Barat. Ikan yang diberi nama Barbodes klapanunggalensis ini merupakan spesies endemik yang hidup di perairan bawah tanah dan memiliki karakteristik unik, seperti tubuh pucat dan tidak memiliki mata.
 
Penemuan spesies ini melalui penelitian yang melibatkan tim ahli dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN bersama dengan kolaborator dari Indonesian Speleological Society (ISS) dan Yayasan Species Obscura Indonesia. 
 
Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Kunto Wibowo, menuturkan ikan gua buta ini memiliki ciri-ciri sangat unik dan berbeda dari spesies ikan gua lainnya. Ikan ini sepenuhnya buta, dengan mata yang telah mengalami reduksi dan hanya meninggalkan bekas berupa cekungan orbital yang tertutup kulit.

“Tubuhnya tidak memiliki pigmen hitam (melanofor), sehingga terlihat putih keperakan dengan sirip yang transparan. Selain itu, ikan ini memiliki sirip dada dan sirip perut yang relatif panjang, serta sisik aksial yang terletak di belakang sirip perut pendek dengan ujung membulat,” papar Kunto dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Kamis, 27 Februari 2025. 
 
Kunto mengatakan spesies ini telah menunjukkan karakter morfologi yang sangat teradaptasi pada habitat gua yang gelap dan terisolasi. Ikan ini hidup di kolam-kolam kecil di dalam gua yang dialiri oleh air yang merembes dari lantai gua. 
 
"Kolam-kolam ini memiliki substrat tanah liat halus dan air yang jernih. Ikan ini cenderung diam di air yang tenang, namun akan aktif berenang ketika air terganggu," ujar dia. 
 
Saat ini, Barbodes klapanunggalensis diketahui hidup di Gua Cisodong 1, yang terletak di kawasan karst Klapanunggal. Kawasan karst ini memiliki luas sekitar 66 km², namun hanya 9,96 persen yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia dalam bentuk Kawasan Bentang Alam Karst Bogor.
 
Baca juga: Peneliti BRIN Temukan Kepiting Tiga Warna di Gunung Kelam Kalimantan Barat 

Meskipun gua ini sulit diakses dan jauh dari pemukiman penduduk, ancaman terhadap habitat ikan ini tetap ada. Terutama, dari aktivitas penambangan batu kapur yang marak di daerah tersebut.
 
Spesies ini pertama kali diamati pada Agustus 2020 oleh tim penjelajah gua dari Latgab Caving Jabodetabek, Indonesian Speleological Society (ISS), dan Gema Balantara. Saat itu, lebih dari 20 individu ikan tanpa mata dan pigmen terlihat di dua lokasi berbeda di dalam gua. Namun, pada saat itu, tidak ada spesimen yang berhasil dikoleksi.
 
Baru pada Juli 2022, tim peneliti kembali ke gua tersebut dan berhasil mengoleksi dua spesimen dari kolam yang sama. Spesimen ini kemudian dipelajari mendalam dan dipastikan sebagai spesies baru.
 
Penemuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal ZooKeys (https://zookeys.pensoft.net/article/135950/) pada edisi terbaru. Studi lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami ekologi dan strategi konservasi yang tepat bagi Barbodes klapanunggalensis serta spesies ikan gua lainnya di Indonesia.
 
Penemuan Barbodes klapanunggalensis menambah daftar panjang keanekaragaman hayati Indonesia, khususnya di ekosistem gua. Saat ini, Indonesia memiliki enam spesies ikan gua endemik, dengan Barbodes klapanunggalensis dan Barbodes microps sebagai spesies yang ditemukan di Jawa. Spesies-spesies lainnya ditemukan di kawasan karst Sulawesi dan Papua Barat.
 
Keberadaan Barbodes klapanunggalensis yang terbatas pada satu gua membuatnya rentan terhadap perubahan lingkungan. Aktivitas penambangan batu kapur yang tidak terkendali dapat mengancam habitatnya. 
 
Oleh karena itu, tim peneliti menyarankan kawasan karst Klapanunggal mendapatkan perlindungan lebih ketat, terutama dengan memperluas area konservasi yang ada. Selain itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami populasi dan ekologi spesies ini, serta upaya untuk melibatkan masyarakat lokal dalam upaya konservasi. Sehingga, Barbodes klapanunggalensis dapat terus bertahan sebagai bagian dari kekayaan alam Indonesia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan