Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Kapan Antibodi Penerima Vaksin Covid-19 Terbentuk? Ini Penjelasan Pakar Unpad

Citra Larasati • 04 Maret 2021 12:41
Jakarta:  Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, dr., Sp.A(K), M.Kes., mendorong agar masyarakat yang sudah divaksinasi Covid-19 tetap wajib mematuhi protokol kesehatan.  
 
“Penerima vaksin tetap harus jaga jarak,” ujar Kusnandi, Kamis, 4 Maret 2021.
 
Kusnandi yang juga ketua Tim Riset Uji Klinis Fase III vaksin Covid-19 Sinovac ini menjelaskan, penerima vaksin masih rentan terkena covid-19.  Sebab, bisa jadi antibodi dalam tubuh belum terbentuk sempurna.

Proses vaksinasi menggunakan vaksin Sinovac saat ini melakukan penyuntikan sebanyak dua kali. Paling cepat, kata Kusnandi, antibodi tubuh akan mulai terbentuk sekira satu bulan setelah penyuntikan kedua. Antibodi secara maksimal akan terbentuk adalah tiga bulan pascapenyuntikan kedua.
 
“Itu kalau orangnya normal. Kalau dia daya tahan tubuhnya rendah, dia makin berisiko lagi,” imbuhnya.
 
Baca juga:  Menristek Serahkan GeNose kepada Wapres
 
Selama antibodi belum terbentuk sempurna, seseorang masih rentan terkena covid-19 dan menularkannya kepada yang lain. Karena itu, penerima vaksin tetap harus menjaga jarak dan menggunakan masker setiap beraktivitas.
 
Kusnandi menegaskan, vaksinasi dilakukan bukan untuk menghilangkan penyakit, tetapi mengurangi angka kejadian tertular covid-19.  Karena itu, proses vaksinasi dilakukan berulang agar kekebalan tubuhnya tetap tinggi dan terjaga.
 
“Vaksinasi jangan ragu. Di seluruh dunia sudah menyatakan bahwa vaksinasi merupakan cara untuk mencegah penyakit, sehingga untuk mencegah terus harus diulang,” ujar Kusnandi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan