Ibu dan anak Ache Utara, tarian warga Ache Selatan. Foto: Science Alert/Singh dan Hill, Current Biology, 2025.
Ibu dan anak Ache Utara, tarian warga Ache Selatan. Foto: Science Alert/Singh dan Hill, Current Biology, 2025.

Temuan Baru dari Suku Aché Utara: Lagu dan Tarian Mungkin Bukan Sifat Universal Manusia

Renatha Swasty • 21 Mei 2025 23:06
Jakarta: Sebuah penelitian selama satu dekade pada suku Aché Utara mengungkapkan wawasan baru mengenai evolusi manusia. Pandangan kolektif bahwa lagu dan tarian merupakan sifat perilaku universal pada manusia terpatahkan melalui penelitian ini.
 
Beberapa budaya saat ini mungkin kehilangan irama mereka, mereka tidak lagi menari, bahkan menyanyikan lagu pengantar tidur untuk anak-anak mereka. Simak lebih lengkap penelitian yang mendasari temuan ini dikutip dari laman Science Alert:
 
Antropolog Manvir Singh dari University of California, bersama Davis, dan Kim Hill, dari Arizona State University melakukan penelitian yang mengamati suku Aché Utara di Paraguay selama 10 tahun. Kini penelitian telah dipublikasikan di jurnal Current Biology.

Selama 10 tahun penelitian, peneliti tidak melihat adanya nyanyian yang ditujukan untuk para bayi di sana dan tidak ada tarian yang teramati. Tampaknya kedua budaya tersebut bukanlah sesuatu yang diketahui oleh suku Aché Utara. Fenomena ini membuat dunia penelitian mempertanyakan sebagian besar penelitian terdahulu yang membahas topik ini.
 
"Tarian dan nyanyian yang berhubungan dengan bayi secara luas dianggap universal, pandangan ini telah didukung oleh penelitian lintas budaya, termasuk penelitian saya sendiri," kata Singh. "Dan temuan penelitian ini, pada waktunya, memengaruhi teori evolusi tentang asal-usul musik."
 
Para peneliti menemukan, nyanyian yang terdengar dari suku tersebut sebagian besar terjadi ketika seseorang sedang sendirian. Para wanita cenderung bernyanyi tentang orang-orang terkasih yang telah meninggal dunia, sementara para pria (yang lebih sering bernyanyi) umumnya bernyanyi tentang berburu.
 
Para peneliti memiliki beberapa hipotesis tentang hal ini. Konsep menari dan bernyanyi untuk anak kecil mungkin saja telah hilang saat populasi Aché Utara menurun atau saat mereka dipindahkan ke pemukiman tetap.
 
Baca juga: Terungkap, Begini Rahasia Kokohnya Bangunan Megah Romawi Kuno

Menurut percakapan dengan para pemburu dan pengumpul nomaden, perilaku lain seperti kemampuan membuat api, penggunaan ritual sihir dalam berburu, dan poligini telah hilang seiring waktu dengan cara yang sama.
 
“Ini bukan berarti suku Aché Utara tidak membutuhkan sesuatu seperti lagu pengantar tidur dan tidak menenangkan anak mereka,” kata Singh. “Orang tua Aché masih menenangkan bayi yang rewel. Mereka (memiliki cara sendiri dengan) menggunakan permainan kata, membuat wajah lucu, tersenyum, dan tertawa kecil.”
 
“Mengingat bahwa lagu pengantar tidur telah terbukti dapat menenangkan bayi, para orang tua Aché mungkin akan mempergunakannya.”
 
Menariknya, ternyata suku Aché Selatan yang berhubungan dekat dengan kelompok ini masih memiliki tradisi menari dan bernyanyi bersama. Ada kemungkinan leluhur mereka di utara dulu juga pernah melakukan hal yang sama.
 
Meskipun studi ini hanya mencakup satu kelompok suku, tampaknya lagu pengantar tidur dan menari bukanlah hal yang secara alami dimiliki semua manusia. Bandingkan dengan hal lain seperti tersenyum, yang dilakukan semua orang dan tidak perlu diajarkan.
 
Memahami apa yang kita lakukan secara alami tanpa pengaruh orang lain penting untuk mengerti evolusi manusia. Namun, para peneliti tidak terburu-buru untuk menarik kesimpulan pasti dari penelitian bertahun-tahun pada suku Aché Utara ini. Akan sangat menarik bila para antropolog menemukan komunitas lain yang juga tidak mengenal menari atau menyanyi lagu pengantar tidur.
 
“Ini tidak menolak kemungkinan bahwa manusia telah berevolusi secara genetik untuk menari dan merespons lagu pengantar tidur,” kata Singh. “Tapi ini berarti, penyebaran budaya jauh lebih penting untuk mempertahankan perilaku tersebut daripada yang selama ini diduga banyak peneliti, termasuk saya sendiri.” (Alfi Loya Zirga)
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan