Dosen Unesa menciptakan ELARBI. DOK Unesa
Dosen Unesa menciptakan ELARBI. DOK Unesa

Dosen Unesa Ciptakan ELARBI, Alat Pendeteksi Kondisi Fisik Pesepeda

Renatha Swasty • 28 Desember 2022 15:14
Jakarta: Olahraga sepeda belakangan banyak digemari masyarakat. Tim dosen Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menciptakan inovasi ELARBI untuk mendeteksi kondisi fisik pesepeda demi meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pingsan dan kecelakaan saat bersepeda.
 
Inovasi ini berawal dari keresehan Wahyu Dwi Kurniawan bersama teman-teman dosen lainnya yang melihat banyak orang mengikuti tren bersepeda, terlebih saat pandemi. Orang-orang ini cenderung memaksakan diri bersepeda dengan track berat dan panjang.
 
Akibatnya, tidak sedikit terlalu kelelahan, pingsan, bahkan mengalami kecelakaan. “Padahal kan bersepeda itu tujuannya untuk sehat,” kata Ketua Penggagas ELARBI itu dikutip dari laman unesa.ac.id, Rabu, 28 Desember 2022.

Wahyu menjelaskan alat tersebut memiliki sensor khusus yang dipakai di tangan. Fungsinya, mendeteksi detak jantung dan saturasi oksigen pesepeda.
 
Dia menyebut saat seseorang berolahraga saturasi oksigen pasti menurun dan detak jantung naik. Alat tersebut akan memberikan peringatan apabila saturasi oksigen seseorang di bawah 95 atau detak jantung meningkat lebih dari 80 persen sebelum bersepeda.
 
“Jadi, kalau ELARBI sudah mendeteksi seseorang kelelahan, akan muncul peringatan berupa bunyi dan muncul tulisan dilarang menggowes yang akan tertera di layar kecil pada setir sepeda,” beber dia.
 
Wahyu menyebut alat juga dilengkapi dengan komponen kelistrikan yang bisa digunakan pesepeda saat merasa kelelahan atau saat melewati medan menanjak. Alat ini bisa mengubah sepeda biasa menjadi sepeda listrik.
 
Penggunaan daya dorong listrik ini terdapat enam opsi yang bisa dipilih. Mulai dari opsi full mengayuh sampai opsi full dorongan tenaga listrik.
 
Dia mengungkapkan selama ini pengguna sepeda listrik hanya mengandalkan tenaga listrik penuh untuk pemakaiannya. Sehingga, inovasi sepeda listrik ini membuat pengguna juga diharuskan berolahraga dengan intensitas tepat.
 
“Alat ini dilengkapi dengan baterai. Pengisianya memerlukan waktu sekitar 2 jam yang bisa digunakan untuk jarak tempuh 38 km pada opsi maksimal. Itu pun bisa bertambah menyesuaikan opsi pesepeda,” ujar dia.
 
ELARBI yang dapat dipasang di berbagai jenis sepeda ini juga melibatkan dosen lainnya, seperti Prof. Dr. I Gusti Putu Asto Buditjahjanto, S.T., M.T., Agung Prijo Budijono, S.T., M.T., Awang Firmansyah, S.Or., M.Kes., dan Susi Tri Umaroh, S.Pd., M.Pd. Dalam pengembangannya, tim dosen bekerja sama dengan CV Cahaya Berkah Gusti dalam skema program Kedaireka.
 
Baca juga: UNS Ciptakan Panel Surya Berbasis Zat Warna Berkat Matching Fund Kedaireka 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan