"Untuk menjaga keberlangsungnnya, serta hilirisasi dari kelima produk inovasi tersebut, mitra untuk hilirisasi adalah Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN untuk memastikan komersialisasi produk inovasi dalam skala besar," ujar Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro dalam siaran pers, Sabtu, 22 Agustus 2020.
Bambang menyebut jika produk-produk inovasi tersebut bakal diproduksi dalam waktu dekat. Salah satunya, vaksin covid-19 buatan dalam negeri atau vaksin Merah Putih. Vaksin ini ditargetkan akan diproduksi pertengahan 2021.
Selanjutnya, rapid test covid-19. Mulai bulan depan, alat tes cepat ini diharapkan bisa diproduksi hingga satu juta unit per bulan. Kemudian, meningkat menjadi dua juta per bulan.
"Bulan-bulan berikutnya bisa naik dua juta. Saat ini sedang dipastikan kesiapan industrinya," ujar Bambang.
Baca: BPOM Diminta Tak Diskriminatif Terhadap Obat Covid-19 Unair
Bambang menyebut pihaknya juga terus memproduksi alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Dia menyebut alat tes PCR saat ini sudah diproduksi hingga dua juta unit per bulan.
"Kemudian suplemen untuk peningkatan daya tahan manusia terhadap covid-19. Sedang menunggu konfirmasi dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) untuk menjadi suplemen lawan covid-19," imbuh Bambang.
Bambang juga menyampaikan perkembangan Bio Safety Laboratorium (BSL-2). Bambang menyampaikan BSL-2 sudah mulai digunakan secara masif. "Sudah di gunakan antara lain di RS TNI AD M Ridwan Meureksa," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News