"Sangat bermanfaat untuk pintu-pintu fasilitas umum yang kemungkinan dibuka dan ditutup oleh banyak orang, seperti pintu kantor, pintu restoran, pintu terminal, pintu stasiun, pintu ATM, maupun pintu toilet umum," kata Ketua Tim Peneliti CIMEDs Fakultas Teknik UGM Suyitno di Yogyakarta, Rabu, 8 Juli 2020.
Ia mengatakan telapak tangan merupakan organ yang dapat menyalurkan bakteri, virus, dan racun ke mulut, hidung, mata, telinga dan organ tubuh lain. Sebab, tangan bertindak sebagai pemegang dari organ-organ tubuh tersebut.
Cara paling sederhana untuk menghindari penyaluran bakteri, virus dan racun melalui media gagang pintu, menurut dia, adalah dengan mencuci tangan sebelum membuka pintu.
Meski demikian, kata dia, gagang pintu yang dipakai pada fasilitas umum tidak selamanya bisa dikontrol pemakainya hanya dengan mencuci tangan. Makanya, alat itu diciptakan untuk menghindari kemungkinan penyaluran bakteri, virus dan racun melalui telapak tangan.
Baca: Ventilator Buatan UGM Diproduksi Massal Bulan Depan
Menurut dia, kelebihan dari alat itu yakni bisa dipasang pada berbagai macam gagang pintu tanpa memodifikasi pintu dan gagang pintu. Kemungkinan lengan, siku lengan, dan telapak kaki menyentuh organ tubuh lain dari pemiliknya atau menyentuh organ tubuh orang lain sangat kecil. Dengan demikian, alat tambahan ini akan menghindari terjadinya penyebaran bakteri, virus dan racun.

Alat tambahan pada gagang pintu yang dikembangkan peneliti UGM untuk mencegah penularan covid-19. Foto: Dokumentasi Humas UGM
Suyitno menjelaskan alat yang dikembangkan ini terdiri dari empat jenis, yaitu pendorong dan penarik pintu dengan lengan dan siku lengan, pendorong dan penarik pintu dengan telapak kaki, pemutar gagang pintu dengan lengan dan siku lengan, serta pemutar gagang pintu dengan telapak kaki.
Pemutar gagang pintu dengan lengan dan siku lengan telah didaftarkan paten dengan nomor pendaftaran P00202004526. Sedangkan pemutar gagang pintu dengan telapak kaki juga sudah terdaftar paten dengan nomor pendaftaran P00202004528.
Saat ini, alat tersebut sudah diproduksi dengan bahan paduan aluminium. Paduan aluminium dipilih karena covid-19 mampu bertahan hidup paling pendek pada permukaan aluminium dibanding pada material lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News