Selanjutnya, COVENT-20 dijadwalkan untuk proses pra uji klinis dengan animal experiment di Indonesian Medical Education and Research Institute Fakultas Kedokteran UI (IMERI FKUI) uji klinis di rumah sakit yang ditunjuk, serta produksi dengan mitra industri. Pada tahap awal ini, UI menargetkan akan memproduksi 1.000 ventilator dalam waktu satu bulan.
1.000 ventilator itu akan diserahkan kepada RS rujukan covid-19 melalui kolaborasi penggalangan donasi dari berbagai pihak yang dikoordinasikan oleh Ikatan Alumni Fakultas Teknik UI (ILUNI FTUI).
“Kami sangat bersyukur ventilator yang kami kembangkan ini akhirnya dapat dinyatakan lulus uji untuk dua mode ventilasi," kata Ketua Tim Ventilator UI, Basari, di Jakarta, Jumat 1 Mei 2020.
Baca juga: UI Kembangkan Covent-20 Ventilator Berbiaya Rendah
Ketua Program Studi Teknik Biomedik FTUI ini mengatakan, keunggulan ventilasi multimode COVENT-20 akan sangat membantu para tenaga medis dalam menangani PDP dan positif COVID-19. Terutama saat kondisi di perjalanan dengan mobil ambulans maupun saat di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Ventilasi multimode COVENT-20 adalah Mode Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) digunakan untuk pasien PDP yang masih sadar. Penggunaannya hanya perlu dibantu diberikan oksigen ke paru-paru dengan tekanan positif, dan setiap napas dimulai dan dihentikan oleh pasien sendiri dengan volume tidal dan laju pernapasan yang ditentukan oleh mekanisme pernapasan pasien.
"Mode Continuous Mandatory Ventilation (CMV) digunakan untuk pasien hilang kesadaran dengan gejala pneumonia yang mengalami kesulitan pernapasan, sehingga perlu dikontrol oleh mesin (time-triggered)," terangnya.
Rektor UI, Ari Kuncoro menuturkan, biaya pembuatan COVENT-20 lebih rendah bila dibandingkan dengan tipe ventilator transpor komersial yang tersedia saat ini. "CONVENT-20 juga memiliki ventilasi multimode, hemat energi dengan baterai lithium-ion, memiliki bentuknya ringkas dan sederhana, pengoperasian yang mudah, serta menggunakan filter bakteri sehingga aman digunakan untuk pasien," tutur Ari.
Dekan FTUI, Hendri D.S. Budiono menambahkan, saat ini FTUI juga tengah menyiapkan kerja sama lini produksi dengan beberapa perusahaan sebagai mitra fabrikasi utama. Antara lain PT Graha Teknomedika, PT Indofarma dan PT Pindad.
"Selain itu juga kami juga bermitra dengan beberapa perusahaan lokal untuk supply chain komponen ventilator ini,” ujar Hendri
Tim Ventilator UI mengembangkan COVENT-20 sebagai Ventilator Transpor kreasi anak negeri berbiaya rendah dengan sistem pneumatik. Alat ini sangat membantu di tengah keterbatasan stok ventilator impor dengan kondisi pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia.
Hal ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo terkait mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap alat kesehatan impor. “Pesan ini disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat tim Ventilator UI melakukan presentasi di hadapan keduanya pada kesempatan berbeda,” imbuh Hendri.
Tim Ventilator UI merupakan kolaborasi dari para peneliti di FTUI, FKUI, Rumah Sakit UI (RSUI), Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II Jurusan Teknik Elektromedik, dan RSUP Persahabatan Jakarta. Selain itu juga didukung perusahaan kalibrasi alat kesehatan PT Medcalindo.
"Inovasi karya UI ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan ventilator rumah sakit di Indonesia," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News