"Salah satu dari produk tersebut adalah kendaraan listrik. Dan itu bukan satu produk, di sana ada pengembangan baterai dalam rangka energy storage facility," kata Menristek/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro dalam Rapat Kerja Kemenristek/BRIN, secara virtual, Jumat, 27 November 2020.
Bahkan, Bambang menyebut riset kendaraan listrik itu sudah mendekati tahap akhir. Dia menargetkan kendaraan listrik bakal diproduksi pada 2021.
"Semoga nantinya kita memastikan kendaraan listrik Indonesia siap pada targetnya, tahun depan sudah mulai diproduksi dan nantinya ktia mempunyai kemampuan penguasaan teknologi dari kendaraan listrik," sambung Bambang.
Baca: Wujudkan Daya Saing, Kemenristek Susun Rencana Induk Riset Nasional
Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Sepuluh Nopember (ITS) bakal terlibat dalam produksi kendaraan listrik tersebut. Termasuk, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga dilibatkan.
"Kemarin kebetulan kita sudah melihat salah satu contoh integrasi dari berbagai hasil risetnya. Yang integrasinya nanti adalah dalam produk itu ada mobil listrik, bis baik ukuran sedang dan besar ditambang dengan sepeda motor," ungkapnya.
Dia berharap komponen-komponen kendaraan listrik itu nantinya dapat bekerja maksimal. Kendaraan listrik diharapkan pula menjadi inovasi unggulan dari Indonesia.
Kendaraan listrik menjadi salah satu produk inovasi yang diprioritaskan dalam PRN. Setidaknya, saat ini Kemenristek telah memiliki 48 produk lainnya yang dijadikan PRN hingga 2024.
"Kalau tidak salah, (total) ada 49 produk yang ditetapkan sebagai rencana output dari pelaksanaan prioritas riset dan inovasi nasional di tahun 2024 nantinya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News