“Jadi growth hormone dari ikan lele dumbo kemudian ditransfer ke ikan lele mutiara sehingga nanti ikan lele mutiaranya menjadi lele mutiara transgenik GH,” kata Ibnu dalam diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu (Sajabi) dikutip dari laman unpad.ac.id, Selasa, 25 Oktober 022.
Ibnu mengungkapkan penelitian tersebut dilakukan dalam beberapa tahapan. Penelitian menggunakan meteode elektroporasi, yaitu mentransfer gen Gh dengan mediator sperma ikan lele. Ikan lele induk melalui transfer gen tersebut didapatkan saat penelitian pada 2016.
“Tahun 2016 ke depannya kita menggunakan induk ini sebagai nenek moyangnya untuk meneruskan ke generasi-generasi berikutnya,” ungkap Ibnu.
Ibnu memilih penelitian mengenai ikan lele karena dinilai paling mudah dibudidayakan, baik di pedesaan maupun perkotaan. Ikan lele juga salah satu komoditas pangan yang menjadi kebutuhan masyarakat.
“Ini tidak pernah sepi peminat untuk budi daya karena bisa dilakukan skala rumah tangga maupun skala industri,” ujar Ibnu.
Ibnu mengakui masih ada kendala terkait budi daya lele meskipun saat ini teknik pembenihan sudah baik. Salah satunya, belum menggunakan strain lele unggulan.
Selain itu, belum tepatnya penerapan program pemuliaan dapat menyebabkan keterbatasan benih pada musim kemarau. Sumber induk lele pun tidak pernah diganti sehingga kualitas genetikanya lambat laun menurun. Dia berharap melalui penelitian ini ada stabilitas pertumbuhan super pada setiap generasi ikan lele.
“Ini yang memotivasi saya untuk bagaimana menciptakan pertumbuhan super pada generasi ikan lele ini dengan pertumbuhan yang stabil,” ungkap Ibnu.
Ibnu menjelaskan mulanya ikan lele mutiara memiliki keistimewaan, setelah beberapa generasi ikan ini tidak menunjukkan karakter superior. Ikan ini hanya menunjukkan 40 persen peningkatan pertumbuhan dari induk awalnya.
“Oleh karena itu supaya strain ini bisa terus permanen pertumbuhannya maka kami pada 2016 merakit yang menggunakan penyisipan gen hormon pertumbuhan ikan lele dumbo melalui transfer gen,” ujar Ibnu.
Hingga saat ini, ikan lele mutiara transgenik hasil penelitiannya telah diproduksi hingga generasi keempat. Ikan lele ini terbukti memiliki peningkatan pertumbuhan sekitar 100-200 persen.
“Kita sudah melihat sampai generasi keempat ini sudah performa yang stabil pertumbuhannya dan bersifat permanen karena sudah terintegrasi ke dalam genomnya sehingga di sini potensinya tinggi sekali untuk meningkatkan produksi budidaya ikan lele,” kata Ibnu.
Baca juga: Dosen Unpad Kembangkan Model Prediksi Penyebaran Dengue dan Covid-19 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News