"Ini adalah inovasi anak bangsa yang sudah menggunakan teknologi terkini yaitu teknologi revolusi industri keempat, artificial intelligence (kecerdasan artifisial)," kata Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro dalam acara penyerahan GeNose secara virtual, Kamis, 18 Maret 2021.
Menristek berharap MUI mendukung dan segenap masyarakat mendukung penuh agar inovasi anak bangsa itu bisa bermanfaat bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Terutama, dalam kegiatan screening covid-19 di tengah pandemi.
Baca: UNS Kembangkan Robot Asisten Tenaga Kesehatan
GeNose melakukan deteksi covid-19 berbasis embusan napas dengan menggunakan kecerdasan artifisial dalam waktu kurang dari tiga menit. GeNose C19 ini memberikan akurasi pemeriksaan 95-97 persen.
"Dengan kecerdasan artifisial maka akurasinya akan terus bisa diperbaiki dari waktu ke waktu," ujarnya.
Lewat penggunaan GeNose ini, MUI diharapkan ikut mempromosikan penggunaan GeNose di seluruh elemen masyarakat. GeNose juga diharapkan mampu memberikan layanan screening terhadap segala kegiatan keagamaan, baik yang dilakukan oleh MUI maupun oleh organisasi lain.
"Sehingga GeNose bisa dipakai untuk melancarkan kegiatan ibadah terutama umat Islam ataupun untuk memberikan proteksi, rasa aman," ujar Bambang.
Alat itu tidak mendeteksi virus corona penyebab covid-19, tapi senyawa organik volatil atau volatile organic compound (VOC) dari orang yang terkena covid-19. Semula, GeNose C19 dikembangkan untuk bisa mendeteksi tuberkulosis. Namun, dengan kemunculan pandemi covid-19, maka GeNose C19 diciptakan untuk menjawab kebutuhan deteksi.
Alat GeNose C19 itu diterima langsung Ketua MUI Miftachul Akhyar. Hadir pula jajaran pengurus MUI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News