Guru besar ITS, Prof Dr Awik Puji Dyah Nurhayati. Foto: ITS
Guru besar ITS, Prof Dr Awik Puji Dyah Nurhayati. Foto: ITS

Obat Baru Inovasi Profesor ITS, Antikanker dari Spons Laut Indonesia

Citra Larasati • 04 Januari 2024 15:32
Jakarta:  Guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Dr Awik Puji Dyah Nurhayati SSi MSi dari Departemen Biologi meneliti obat baru antikanker dari sumber daya laut Indonesia.  Penelitian ini berangkat dari keprihatinan atas penyakit kanker yang menjadi salah satu dari lima jenis penyakit penyebab kematian di Indonesia. 
 
Di sisi lain, Indonesia merupakan negara yang 70 persen wilayahnya adalah perairan memiliki tingkat biodiversitas yang sangat tinggi. Potensi inilah yang diangkat guru besar ilmu biologi dan imunologi ITS ini dalam penelitiannya. 
 
Yakni memanfaatkan sumber daya laut dapat menjadi potensi pengembangan obat kanker. "Salah satunya dari spons laut," kata Awik, dalam keterangan tertulis ITS, dikutip di Jakarta, Kamis, 4 Desember 2023.

Apa Itu Spons Laut?

Spons sendiri merupakan biomassa terbesar di perairan dengan perkiraan jumlah spesies di Indonesia sebanyak 4.000 – 6.000 jenis. Dengan berlimpahnya spesies tersebut, juga ditemukan bahwa spons dapat bersimbiosis dengan mikroorganisme laut yang bisa menghasilkan metabolit sekunder yang tinggi serta memiliki kemampuan untuk mensintesis bermacam-macam komponen organik.

“Komponen organik tersebut dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan,” paparnya.
 
Dalam penerapannya, dosen penerima penghargaan Satyalancana Karya Satya pada tahun 2019 ini menggunakan metode mechanisme based assay atau metode berbasis mekanisme aksi yang spesifik terhadap target antitumor. Tak hanya itu, mekanisme apoptosis sel juga menjadi aspek terpenting dalam pengembangan riset ini.
 
“Apoptosis merupakan sistem kematian sel terprogram,” jelasnya.
 
Lebih lanjut, imbuh Awik, dalam proses penelitiannya telah dilakukan berbagai macam uji yaitu, in vitro, in vivo, hingga uji in silico. “Sampai tahap uji in vivo, kami menemukan bahwa spesies spons A. suberitoides di Pasir Putih Situbondo, Jawa Timur, memiliki aktivitas antikanker yang paling tinggi,” ungkap ibu tiga anak tersebut.
 
Dengan adanya inovasi riset keilmuan yang berhasil dirancangnya, Awik berharap agar pemanfaatan produk-produk obat yang berasal dari bahan alam laut tersebut dapat terus dikembangkan. “Tak hanya itu, saya berharap agar penemuan ini dapat meningkatkan pemanfaatan, perlindungan, dan konservasi keanekaragaman biota laut secara berkelanjutan,” pungkasnya. 
 
Baca juga: UNESCO Akui Jamu Warisan Budaya, Ini Kata Guru Besar UNAIR

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan