Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM) Agit Sena Adisetiadi menyebut infeksi virus SARS CoV-2 dapat memicu gangren. Kondisi tersebut bisa terjadi karena covid-19 dapat menyebabkan gangguan pembekuan/pengentalan darah (koagulopati) dan gangguan aliran pembekuan darah yang menimbulkan gangguan oksigen ke organ tubuh tertentu.
"Gangren terjadi karena kematian jaringan yang terjadi pada anggota tubuh atau kulit karena kehilangannya suplai darah atau akibat infeksi," kata Sena mengutip siaran pers UGM, Sabtu, 6 Maret 2021.
Baca: Pakar Unpad: Replikasi dan Penularan B117 Dua Kali Lebih Cepat
Ia menjelaskan gangguan aliran pembuluh darah ke organ tangan atau kaki secara cepat (akut limb iskemik/ALI) bisa terjadi pada 3-15 persen kasus pasien covid-19 rawat inap. Terdapat sejumlah faktor risiko terjadiny ALI seperti penyakit jantung, penyakit gangguan kekentalan darah, dan kanker.
Sementara manifestasi gangren terlihat dari adanya perubahan warna kulit. Lalu, disertai dengan adanya rasa nyeri.
Kondisi gangren yang memburuk menyebabkan amputasi pada tangan dan kaki. Apabila gangren disertasi infeksi berat dapat menyebabkan infeksi menyebar ke seluruh tubuh (sepsis) dan menyebabkan kematian.
Selain diakibatkan covid-19, gangren bisa muncul akibat adanya gangguan pembekuan darah, diabetes, serta infeksi. Dengan begitu orang-orang dengan gangguan kesehatan atau penyakit tersebut berisiko terkena gangren.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News