Ilustrasi banjir. DOK Medcom
Ilustrasi banjir. DOK Medcom

ITS Gandeng QUT dan UTS Cari Solusi Hadapi Banjir di Kota Surabaya

Renatha Swasty • 06 Agustus 2024 21:08
Jakarta: Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggandeng Queensland University of Technology (QUT) dan University of Technology Sydney (UTS) berkolaborasi mencari solusi menghadapi banjir di Kota Surabaya. Penelitian tiga perguruan tinggi besar ini juga melahirkan beberapa rekomendasi lain bagi Kota Surabaya.
 
Wakil Rektor ITS Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Kealumnian, Agus Muhamad Hatta, berharap ada kerja sama lanjutan antara tiga perguruan tinggi besar yang terlibat dalam penelitian ini. “Semoga tidak berhenti sampai di sini. Dan semoga hasil dari kolaborasi riset ini bermanfaat bagi kita semua,” ujar Agus dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa, 6 Agustus 2024.
 
Associate Professor dari QUT, Connie Susilawati, menyebut kerja sama ini terjadi menyusul kesempatan pengajuan proposal KONEKSI. Ini merupakan program inisiatif kolaboratif di sektor pengetahuan dan inovasi yang mendukung kemitraan antara organisasi Australia dan Indonesia.

Program ini memungkinkan dilakukannya penelitian yang juga merupakan ajang kerja sama bilateral antara Indonesia dan Australia dengan Kota Surabaya sebagai objek penelitian. Dosen Faculty of Business and Law School of Economics & Finance QUT itu menuturkan kerja sama penelitian ini sudah dilakukan sejak 7 Agustus 2023.
 
Penelitian ini bertujuan memperkuat fondasi Kota Surabaya dalam menghadapi banjir. Dalam pelaksanaannya, dilakukan pengambilan sampel terhadap enam studi kasus yang berasal dari enam kelurahan berbeda di Kota Surabaya.
 
Connie menuturkan penelitian ini berfokus untuk menguatkan kapasitas masyarakat khususnya bagi kelompok rentan. Penelitian terdiri atas tujuh fase, meliputi kajian literatur, perizinan, pilot studi, pengumpulan data, pengolahan data, dan diseminasi.
 
“Dari ketujuh fase tersebut, terciptalah beberapa hasil dan rekomendasi bagi Kota Surabaya,” ucap Connie.
 
Dosen Teknik Sipil ITS, Farida Rachmawati, menyebut salah satu rekomendasi dari penelitian ini adalah mengembangkan informasi banjir. Hal ini mencakup pengetahuan umum dan detail khusus dalam mengatasinya.
 
Informasi ini sangat penting, khususnya bagi masyarakat rentan yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Pengembangan informasi banjir juga dapat ditunjang dengan adanya pelatihan kesiapsiagaan.
 
Pelatihan yang dimaksud dengan fokus mempersiapkan masyarakat, khususnya kelompok rentan dalam menghadapi banjir. “Dengan adanya pelatihan ini risiko akibat adanya banjir bisa menjadi lebih kecil,” jelas Farida.
 
Dosen Laboratorium Manajemen Konstruksi Teknik Sipil ITS itu juga menyebut penelitian ini merekomendasikan peran pemerintah dalam mendukung kelompok rentan saat banjir. Dukungan tersebut dapat disempurnakan dengan adanya keterlibatan kelompok rentan dalam program ketahanan bencana yang dimiliki Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya serta pengambilan keputusan mengenai banjir.
 
Terdapat beberapa data penunjang hasil dari penelitian ini untuk mempermudah pelaksanaan rekomendasi-rekomendasi tersebut. Contohnya, data sekunder berupa pemetaan terhadap lama durasi, tinggi banjir, dan kondisi demografis kerentanan masyarakat pada objek amatan.
 
Data-data yang sudah didapatkan diharap dapat membantu Pemkot Surabaya memperkuat ketahanan menghadapi banjir. Dosen yang tergabung dalam Ikatan Ahli Manajemen Proyek Indonesia (IAMPI) tersebut berharap hasil rekomendasi yang didiseminasikan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
 
Penelitian ini juga diharap dapat membuahkan penelitian lanjutan dengan output yang dapat menjawab pertanyaan lebih advance.
 
Baca juga: Dosen ITS Temukan Teori Gempa Bumi Baru, Masuk Jurnal Internasional Bergengsi

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan