Ketua tim Drafta ITS Syifa Alina Amri menjelaskan Drafta Indonesia menawarkan layanan kepada perusahaan dengan cara menyinkronkan kriteria perusahaan dengan database yang dimiliki Drafta.
“Database Drafta Indonesia diperoleh berdasarkan penggunaan fitur project management untuk melacak seluruh aktivitas kompetensi mahasiswa yang sudah dilakukan,” papar Syifa dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 Desember 2022.
Dia menjelaskan project management Drafta merupakan fitur digital workspace bagi organisasi yang menaungi operasional keorganisasian mahasiswa. Hal ini dimaksudkan agar progress tracking, pemenuhan to-do-list, penjadwalan agenda, dan berbagai bentuk kolaborasi lainnya dapat tercatat, sehingga nantinya aktivitas mahasiswa dapat terverifikasi.
Syifa mengungkapkan data processing yang dimiliki Drafta Indonesia adalah salah satu sisi terbaik. Pasalnya, tim Drafta menggagas flow yang disebut sebagai passion-action-data-match. Yakni, penyesuaian talenta berdasarkan data yang berasal dari kegiatan dan behavior mahasiswa.
“Drafta ingin skill yang dimiliki benar-benar tergambarkan dan tidak hanya didasari klaim semata,” ujar dia.
Syifa menyebut saat ini beberapa perusahaan sangat membutuhkan jaminan valid dalam merekrut pekerja. Produk digital Drafta Indonesia telah banyak mendapatkan sambutan positif sebab inovasinya sangat dibutuhkan mulai tahap magang hingga entry level.
Syifa menyebut penggagasan Drafta Indonesia berawal dari keresahan mahasiswa ITS yang aktif berkegiatan selama studi dan sering melamar untuk magang dengan background yang dimiliki. “Tak hanya itu, beberapa perusahaan juga telah banyak membagikan tantangan yang mereka hadapi dalam recruiting tenaga kerja baru kepada kami,” ungkap dia.
Ternyata, kata dia, perusahaan juga kesulitan menerima mereka sebagai tenaga kerja baru karena sulit memvalidasi kualifikasi yang dimiliki pendaftar. “Hal ini juga tercermin dalam data BPS (Badan Pusat Statistik) yang menunjukkan angka pengangguran bagi lulusan perguruan tinggi justru berada di atas angka pengangguran nasional,” papar dia.
Tim Drafta yang beranggotakan lima mahasiswa Departemen Sistem Informasi ITS ini mengaitkan keresahan tersebut menjadi gagasan fitur dan prototype. “Saat ini, kami sudah melakukan 100 talent-matching untuk berbagai lowongan kerja di belasan perusahaan,” tutur dia.
Berkat rancangan inovatif tersebut, tim Drafta berhasil mendulang prestasi membanggakan bagi ITS. Tim meraih gelar Juara I Inovasi Wirausaha Digital Mahasiswa (IWDM) kategori Startup Tahap Bertumbuh pada ajang bergengsi Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo 2022.
Syifa berharap Drafta Indonesia bisa terus dilanjutkan dan membawa manfaat bagi industri tenaga kerja di Indonesia. “Bersama Drafta, kami ingin pemuda Indonesia bisa memantapkan langkahnya menuju karier impian mulai dari sekarang,” kata Syifa.
Baca juga: ITS Gandeng 5 Perusahaan dan Investor untuk Perkuat Pertumbuhan Startup |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News