Iustrasi peneliti. Foto: MI/Rommy Pujianto.
Iustrasi peneliti. Foto: MI/Rommy Pujianto.

Peleburan Kemenristek, Alokasi Anggaran Penelitian Dinilai Jadi Tantangan

Ilham Pratama Putra • 14 April 2021 11:24
Jakarta: Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono menyebut penganggaran penelitian akibat peleburan Kementerian Riset dan Teknologi ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, anggaran penelitian juga harus mengalir kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
 
"Seberapa besar anggaran riset untuk perguruan tinggi yang dapat dialokasikan di Kemendikbud-Ristek nanti. Karena ada BRIN yang di luar Kemendikbud-Ristek," kata Panut kepada Medcom.id, Rabu, 14 April 2021.
 
Menurutnya peleburan dua kementerian itu tak boleh mengesampingkan peran BRIN. Justru, Panut mendorong hubungan perguruan tinggi dengan BRIN lebih harmonis.

"Hubungan antara perguruan tinggi dengan BRIN juga harus nyambung mengingat perguruan tinggi merupakan motor penggerak riset dan inovasi dengan ide-ide yang begitu banyak dari para dosen yang implementasinya dilaksanakan dalam riset para mahasiswa," lanjut dia.
 
Baca: Peleburan Kemenristek, Pemerintah Seolah Mengecilkan Peran Riset
 
Ia mengatakan, dana maupun layanan kepada mahasiswa hingga dosen peneliti harus terus tetap terjamin. Hal ini agar setiap penelitian baru selalu mendapat kesempatan untuk terus berkembang.
 
"Riset para mahasiswa tidak pernah habis karena ada mahasiswa yang lulus ada mahasiswa baru yang masuk," tambah dia.
 
Dia berharap penggabungan dua kementerian ini bisa memperkuat implementasi kebijakan antar lembaga terkait. "Hubungan kelembagaan yang baik antara Kemendikbudristek, perguruan tinggi, dan BRIN serta pembiayaan riset yang memadai akan memajukan riset dan inovasi yang mendukung Indonesia maju," tutur Panut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan