Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto mengatakan bahwa pihaknya bersama LPDP berkomitmen untuk mempermudah persyaratan yang bersifat administratif dan lebih mengutamakan output riset terapan dalam negeri-dosen di kampus vokasi. Program ini akan berjalan selama 10 bulan dengan dana usulan maksimal Rp500 juta untuk setiap proposal.
"Adapun total proposal yang nantinya akan didanai adalah 51 usulan," ungkap Wikan saat Peluncuran program 'Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri-Dosen di Kampus Vokasi' yang digelar secara daring, Rabu, 23 juni 2021.
Program ini juga menyediakan dua skema yang dapat diajukan oleh para pendaftar. Pertama adalah skema A, yakni pengembangan riset terapan dari permasalahan nyata di DUDI dan masyarakat.
Baca juga: Kemendikbudristek-LPDP Luncurkan Program Riset Terapan untuk Dosen Vokasi
Luaran atau output yang diharapkan berupa peningkatan produktivitas, akurasi, efisiensi dan efektivitas dapat berbentuk produk, model, prototipe, naskah akademik, model tata kelola, usulan kebijakan yang dikembangkan berdasarkan temuan dan atau masalah di lapangan, baik di Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) maupun di masyarakat.
Kedua adalah skema B, yakni pengembangan riset terapan lanjutan atau riset pengembangan yang dikembangkan dari perolehan Kekayaan Intelektual (KI) sebelumnya oleh PTPPV dan atau DUDI dengan mengacu pada kebutuhan industri dan masyarakat yang memiliki nilai ekonomi dan sosial.
Berbeda dari program-program yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek lainnya, pendanaan riset keilmuan terapan ini tidak terbatas pada berakhirnya tahun anggaran. "Hal ini membuat periset lebih leluasa dalam melaksanakan risetnya," terangnya.
Program ini merupakan skema pendanaan riset terapan yang bersumber dari dana abadi pendidikan pada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Peserta program merupakan tim periset yang anggotanya terdiri atas dosen atau kelompok dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa calon periset (minimal lima mahasiswa) atau yang sedang melaksanakan tugas akhir, proyek akhir, skripsi).
Komposisi tim periset sendiri sangat mendorong pendaftar untuk bekerja multidisiplin, yakni terdiri dari beberapa prodi yang berbeda atau dari beberapa PTPPV yang terdiri dari satu prodi yang sama atau beberapa prodi.
Baca juga: Dirjen Vokasi: Riset Harus Dihilirisasi, Jangan Hanya untuk Kenaikan Pangkat
Pendaftaran program riset keilmuan terapan dapat dilakukan melalui laman https://beasiswa.vokasi.kemdikbud.go.id/ mulai 23 Juni sampai dengan 6 Agustus 2021. Para pendaftar tidak perlu langsung mengirim proposal lengkap karena penilaian pertama adalah pada Expression of Interest (EoI).
?Perlu diketahui pula bahwa proposal riset terapan wajib melampirkan bukti kerja sama dengan mitra DUDI atau organisasi masyarakat sipil terkait pelaksanaan program yang sesuai dengan tema riset. Rincian persyaratan, jadwal, dan proses seleksi lengkap dapat dilihat melalui laman pendaftaran tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News