"Kita juga perlu menyadari populasi terbesar peneliti itu ada di perguruan tinggi. Peneliti itu hampir semua dosen," kata Pelaksana tugas (Plt) Sekjen Kemendikbudristek, Ainun Naim dalam diskusi virtual, Jumat, 7 Mei 2021.
Dia mengatakan, nantinya fokus riset dan teknologi juga akan ada di perguruan tinggi. Meskipun begitu kolaborasi dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) tetap akan dilakukan.
"Namun tetap ada kolaborasi yang dekat dengan BRIN. Misalnya prodi-prodi yang dilaksanakan dengan riset itu penting untuk berkolaborasi dengan sistem, data, index hasil-hasil riset," sebut dia.
Baca: 81 PTS di LLDikti WIlayah X Peroleh Hibah Penelitian Kemendikbudristek
Menurutnya, kini BRIN juga tengah berbenah. Lembaga penelitian di BRIN juga tengah dirapikan. Terlebih, ada wacana bakal melebur sejumlah lembaga ke dalam BRIN, seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
"Sekarang lembaga-lembaga penelitian di BRIN sedang digodok juga, tapi esensinya perguruan tinggi langsung bisa kolaborasi dengan lembaga-lembaga penelitian seperti IPI dan Lapan," tutur dia.
Presiden Joko Widodo melebur Kementerisan Riset dan Teknologi ke dalam Kemendikbud. Kementerian dengan nomenklatur Kemendikbudristek itu praktis memiliki tambahan tugas. Selain bertanggung jawab terkait pendidikan di setiap jenjang, riset dan teknologi menjadi ruang lingkup tambahan kementerian yang dipimpin Nadiem Makarim tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id