Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Vaksin dan Obat - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Asep Bayu. DOK BRIN
Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Vaksin dan Obat - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Asep Bayu. DOK BRIN

Peneliti BRIN Bikin Supervitamin E dari Minyak Sawit untuk Imunoterapi Kanker

Renatha Swasty • 16 Januari 2024 15:39
Jakarta: Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Vaksin dan Obat - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Asep Bayu, mengembangkan supervitamin E kaya tokotrienol sebagai imunoterapi untuk kanker. Saat ini, produk samping asam lemak dari minyak sawit atau yang disebut Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) ini digunakan untuk sabun dan biodiesel.
 
“Padahal kandungan tokotrienol tertinggi dibandingkan dengan distilat asam lemak minyak nabati lainnya. Tokotrienol memiliki nilai ekonomi sangat tinggi karena aktivitas biologisnya dua kali lipat lebih baik dibandingkan tokoferol,” jelas Asep dikutip dari laman brin.go.id, Selasa, 16 Januari 2024.
 
Asep menjelaskan tahapan riset yang dilakukan. Pertama melalui teknik ekstraksi tokotrienol dari PFAD, diberikan pelarut Deep Eutectic Solvents (DES), penambahan metanol, sehingga meningkatkan transfer massa komponen-komponen vitamin selama proses ekstraksi.

“Dari riset tahun pertama ini, didapatkan hasil bahwa PFAD memiliki aktivitas antioksidan 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan tokotrienol bebas. Nanoemulsi tokotrienol juga menunjukkan aktivitas sitotoksik dalam melawan sel kanker payudara dan paru-paru pada rentang konsentrasi 50-200 ppm,” papar dia.
 
Pada tahun berikutnya, Asep dan kelompok risetnya berencana melanjutkan penelitian untuk mendapatkan kondisi optimum dalam proses ekstraksi tokotrienol menggunakan pelarut DES ChCl golongan fenolik atau betaine monohidrat - asam propanoat dan pembuatan formula NANOVITE.
 
Indonesia merupakan produsen utama minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di dunia. Pada 2020, total produksi sebesar 44,76 juta ton.
 
Meskipun masa pandemi covid-19, nilai ekspor CPO meningkat sebesar 18,43 persen dan menjadi komoditas ekspor nonmigas tertinggi (13,50 persen) di Indonesia. Oleh karena itu, kelapa sawit merupakan salah satu komoditas hasil perkebunan dengan nilai strategis dalam menyokong kegiatan perekonomian Indonesia.
 
Baca juga: Peneliti BRIN Ungkap Daerah Rawan Dampak Amblesan Tanah Pantura

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan