Profesor baru ITS Suwarno. DOK ITS
Profesor baru ITS Suwarno. DOK ITS

Profesor ITS Kembangkan Penyimpanan EBT Hidrogen dan Baterai

Renatha Swasty • 22 November 2023 20:12
Jakarta: Isu mengenai penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) terus digaungkan. Namun, masalah penyimpanan EBT masih menjadi aspek krusial yang belum banyak didalami.
 
Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Suwarno ST MSc PhD mengembangkan material penyimpan EBT hidrogen dan baterai. Suwarno menyampaikan orasi ilmiah berjudul Sains dan Rekayasa Material Penyimpan Hidrogen untuk Sistem Energi Tanpa Polusi saat pengukuhan guru besar.
 
Suwarno menjelaskan untuk mencapai konsep EBT diperlukan suatu sistem energi yang tidak melibatkan pelepasan karbon pada prosesnya. Dia menyebut potensi hidrogen sebagai vektor energi (energy carrier) sangat dibutuhkan.

Profesor dari Departemen Teknik Mesin ITS tersebut mengungkapkan konsep hidrogen sebagai vektor energi yang dimaksud adalah hidrogen harus diproduksi dengan mengonversikannya dari sumber energi yang lain.
 
“Dalam konsep ini, hidrogen akan dielektrolisis dari air dengan menggunakan tenaga matahari untuk kemudian disimpan sebagai sumber energi,” jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 22 November 2023.
 
Suwarno menyebut sebagai sumber EBT, hidrogen yang telah disimpan dapat dikonversi kembali menjadi listrik dengan menggunakan fuel cell. Tak hanya itu, hidrogen juga dapat dimanfaatkan pada kendaraan secara langsung dengan pembakaran menggunakan sistem internal combustion engine (ICE).
 
Namun, di samping potensi yang unggul dari bahan ini, Suwarno juga menyayangkan densitas (kerapatan benda cair) volumetrik hidrogen yang sangat rendah dibandingkan dengan bahan bakar lain. Profesor bidang ilmu material penyimpan energi tersebut menginisiasikan metode penyimpanan hidrogen dalam volume lebih padat.
 
Dia mengatakan hidrogen dapat bereaksi dengan banyak logam untuk membentuk hidrida logam yang mempunyai kepadatan hingga 150 kilogram H/m3. Hidrida logam dapat didefinisikan sebagai senyawa yang terbentuk dari unsur logam yang berikatan dengan hidrogen.
 
Suwarno menegaskan aplikasi hidrida sebagai penyimpan hidrogen tersebut dapat memanfaatkan fenomena reaksi formasi dan disosiasi yang dapat bolak-balik (reversible) dari hidrogen.
 
“Hal tersebut yang menjadi dasar bahwa hidrogen dapat diterapkan sebagai sumber EBT dan konsep green energy ke depannya,” jelas profesor termuda dari Departemen Teknik Mesin ITS tersebut.
 
Suwarno kembali menyampaikan pengaplikasian sistem ini sudah diterapkan di Indonesia. Di antaranya penggunaan kendaraan berbasis hidrogen serta aplikasi pemahaman hidrogen terhadap integritas material pipeline di industri.
 
“Terakhir, saya berharap agar bisa mengimplementasikan inovasi ini agar menjadi produk renewable energy untuk Indonesia Net Zero Emission pada 2060 nanti,” harap dia.
 
Baca juga: Profesor ITS Teliti Algoritma untuk Koreksi Citra Satelit

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan