Posisi air di Waduk Saguling beberapa bulan lalu (kiri) dan pada saat ekskavasi 16 Januari 2022. Foto: ITB
Posisi air di Waduk Saguling beberapa bulan lalu (kiri) dan pada saat ekskavasi 16 Januari 2022. Foto: ITB

Tim ITB Selamatkan Fosil yang Hampir Terendam Air di Waduk Saguling

Citra Larasati • 03 Februari 2022 15:22
Jakarta:  Tim dari Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelematkan fosil yang terletak di Pulau Sirtwo, Saguling. Hal tersebut dilakukan karena terdapat laporan bahwa ketinggian air hampir mencapai lapisan fosil untuk kemudian dipindahkan secepat mungkin.
 
Sebelumnya diketahui, telah ditemukan fosil di pulau yang terletak di tengah Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat. Penemuan yang berawal dari laporan masyarakat tersebut kemudian diteliti oleh tim dari program studi Teknik Geologi ITB.
 
“Fosil ini ditemukan oleh penduduk setempat beberapa bulan yang lalu. Kami pikir pada saat itu kami dapat meninggalkan yang satu ini karena airnya jauh lebih rendah daripada sekarang dan kami harus menyelamatkan fosil lain yang terletak jauh lebih rendah di strata. Sekarang air sudah naik lima meter lebih tinggi karena musim hujan,” ujar Alfend Rudyawan Ph.D, salah satu anggota tim, dikutip dari laman ITB, Kamis, 3 Februari 2022.

Tim ITB Selamatkan Fosil yang Hampir Terendam Air di Waduk Saguling
Rumah penduduk setempat kini berperan sebagai tempat sementara fosil . Foto: Dok. ITB
 
Alfend mengatakan, setelah berdiskusi dengan pihak-pihak yang terlibat sejak penemuan kembali fosil di daerah ini termasuk dengan IAGI, Museum Geologi dan warga masyarakat sekitar maka diputuskan bahwa fosil harus segera diselamatkan.
 
“Sayangnya, kami menemukan bahwa beberapa bagian dari fosil telah diambil oleh orang tak dikenal. Kami kehilangan semua gigi yang tersedia untuk identifikasi," kata Alfend.
 
Baca juga:  5 Kota Peduli Terhadap Perubahan Iklim Versi ITB
 
Penggalian direncanakan untuk menyelamatkan tengkorak secepat mungkin sambil tetap mengingat ramalan cuaca. "Kami sangat terkejut melihat bahwa fosil itu jauh lebih besar dari yang kami perkirakan. Tanduk kiri kerbau masih menempel utuh pada tengkorak. Saat itu kami mendapatkan energi tambahan untuk berpacu dengan cuaca,” jelasnya.
 
Kini fosil tersebut diamankan di tempat sementara, menunggu tim dari Museum Geologi untuk dianalisis dan direstorasi. Ia berharap semoga dengan upaya bersama dapat mengumpulkan tambahan pengetahuan dan informasi yang bermanfaat tentang kawasan dan katalog fosil untuk generasi sekarang dan yang akan datang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan