Tim juga melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi keberadaan infeksi jamur dengan pengambilan sampel keputihan, pemeriksaan kultur serta pemeriksaan mikroskopik. Sampel tersebut kemudian diperiksa di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran UI.
Pada sampel yang positif kandidiasis vaginalis dilakukan pemberian obat dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap terkontrol buta ganda (double blind randomized controlled trial) dan dilakukan evaluasi pada hari ke-3 dan ke-5. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengobatan, pengobatan diberikan sampai diperoleh hasil pemeriksaan ulangan negatif.
Inovasi pengembangan sediaan ovula propolis untuk pengobatan keputihan telah mendapatkan pengakuan internasional. Pada tahun 2018 prototipe ovula propolis berhasil menjadi First Winner dalam ajang kompetisi Inovasi di Bidang Perlebahan yang diselenggarakan oleh Asian Apicultural Association.
Persiapan hilirisasi dan komersialisasi juga telah disiapkan dengan didapatkannya paten atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) No. Paten IDP000071370 (14 September 2020) dengan judul paten “Metode Pembuatan Sediaan Supositoria Vagina (Ovula) Berbahan Aktif Lilin Propolis Untuk Mencegah dan Mengobati Keputihan (Fluor Albus)” dan Sertifikat HKI No. Paten IDS000003514 (11 Januari 2021) dengan judul paten “Komposisi Sediaan Ovula Berbahan Aktif Lilin Propolis Untuk Mengobati Keputihan (Fluor Albus) yang disebabkan Infeksi Jamur Candida dan Produknya”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id