Kompetisi yang mengusung tema “Utilization of Modular Construction as Design Alternative to Achieve Sustanaible Construction” ini menantang peserta membuat dokumen penawaran. Pembuatan penawaran memperhitungkan biaya optimum dan menerapkan metode konstruksi yang tepat dari suatu pelelangan proyek.
Tim Unseen Alpha UGM mesti mengikuti serangkaian tahapan. Meliputi pemahaman kasus proyek, proses pengajuan aanwijzing, pengumpulan dokumen penawaran, sesi pelatihan dari PT Wika Gedung, sesi presentasi pada grand final, dan diakhiri dengan seminar nasional, serta pengumuman kejuaraan.
Tim Unseen Alpha UGM mengambil studi kasus dengan judul 'Pembangunan Fasilitas Observasi dan Penampungan Dalam Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) atau Penyakit Infeksi Emerging di Pulau Galang, Kota Batam, Privinsi Kepulauan Riau dengan Inovasi Overlapping Method dan Minimal Construction Waste Concept'. Adapun dosen pembimbing Tantri Nastiti Handayani.
Ketua tim, Takbira Muhammad Fikri, memaparkan proyek dengan tipe modular construction ini merupakan salah satu proyek milik Kementrian PUPR dengan kontraktor pelaksana dari PT Wika Gedung. Proyek mesti segera direalisasikan sebagai bentuk pengendalian risiko akibat lonjakan covid-19 pada 2020.
“Kami harus menemukan inovasi metode pelaksanaan konstruksi yang efektif agar dalam pelaksanaan konstruksi memperoleh master schedule dan biaya konstruksi yang tepat waktu dan tepat harga sebagai acuan pokok pelaksanaan,” papar Fikri dikutip dari website ugm.ac.id, Rabu, 16 Februari 2022.
Selain itu, tim mesti membuat jadwal tenaga kerja, material, dan peralatan yang juga harus diperhitungan. Hal ini agar seimbang satu sama lain sehingga dapat menciptakan waktu total pelaksanaan paling optimal.
Tim Unseen Alpha UGM berharap konstruksi modular dapat semakin berkembang dan semakin banyak bangunan-bangunan modular di Indonesia. Fikri menyebut konstruksi modular waste yang timbul dari pekerjaan konstruksi dapat dikurangi dan searah sustainable construction.
“Semoga ilmu dan pengalaman yang kami pelajari dalam perlombaan ini dapat bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Baik itu teman dan rekan, semoga cerita dari pengalaman kami dapat dijadikan pemantik semangat dan sebagai penambah referensi dalam cakupan perlombaan di kalangan mahasiswa di kemudian hari,” ujar Fikri.
Baca: Peneliti UGM Bentuk Tim untuk Konservasi Gajah Sumatra
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News