Melansir brin.go.id, Luk Ulo dikenal sebagai sungai yang memiliki nilai geologi sangat tinggi. Wilayah hulu Sungai Luk Ulo berada di Cagar Alam Geologi Karangsambung.
Melange Luk Ulo di Jawa Tengah, merupakan himpunan/percampuran blok-blok batuan Pra-Tersier. Tertanam dalam matriks batu lempung bersisik yang ditafsirkan sebagai produk subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah Eurasia pada Kapur Akhir hingga Paleosen Awal.
Hal ini masih menyimpan misteri dan tantangan untuk terus dilakukan riset lebih komprehensif dan detail. Peneliti Ahli Muda dari Pusat Riset Sumber Daya Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Zain Tuakia, mengembangkan riset mengenai kondisi tentang pembentukan Mélange Jatisamit.
Mélange ini sebagai salah satu unit dari Melange Luk Ulo, yang tersingkap di sepanjang Sungai Cacaban, Kecamatan Karanggayam. Zain memberikan update mengenai Formation conditions and new age constraint of the Jatisamit Mélange in the Luk Ulo area, Central Java, Indonesia.
Dia menuturkan karakteristik formasi dan umur yang terkait dengan suatu peristiwa tektonik sangat penting untuk menjelaskan asal-usul pembentukan Mélange Luk Ulo.
“Adapun sedimen Paleogen di atasnya berupa formasi Karangsambung dan Totogan, mempunyai karakteristik litologi dan struktur yang serupa meliputi struktur blok batuan yang tertanam dalam matriks batulempung bersisik, namun terbentuk melalui proses yang berbeda. Dikenal juga sebagai olistostrome yang masih menyiratkan kompleksitas mengenai asal-usul pembentukannya,” kata Zain dalam Webinar Digdaya (Diskusi Geologi Sumber Daya) #12 yang digelar oleh Pusat Riset Sumber Daya Geologi BRIN dengan judul An Update from Luk Ulo, Karangsambung: Tectonic, Geoheritage, and Mineral Deposit dikutip dari laman brin.go.ig, Jumat, 15 Maret 2024.
Dia menjelaskan pemetaan geologi di lapangan harus terus dilakukan secara detail di seluruh bagian wilayah Luk Ulo yang satuan batuannya tersingkap. “Dari riset ini, kami menyimpulkan, proses percampuran dalam pembentukan Mélange Luk Ulo, Karangsambung, berhubungan dengan peristiwa kolisi lempeng mikro Jawa Timur pada umur Eosen-Oligosen,” ucap dia.
Hal ini didasarkan dari temuan maksimum umur relatif dari pengendapan matriks unit-unit melange menunjukan umur Eosen Tengah sampai Oligosen Awal, yang diperoleh dari himpunan nanofosil karbonatan. Selain itu, maksimum temperatur metamorfisme relatif rendah, diperoleh dari analisis lempung, yaitu illite crystallinity.
“Dalam matriks mélange menyiratkan bahwa sebuah proses percampuran pada kedalaman yang relatif dangkal pada sebuah zona sesar yaitu sesar naik, lebih relevan dalam pembentukan Mélange Luk. Ke depan, penelitian lebih lanjut harus terus dilakukan untuk mengungkapkan misteri yang masih terkandung,” tutur dia.
Baca juga: BRIN: Sistem Subak di Bali Jadi Contoh Optimalisasi Air |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News