Dalam kunjungannya, Nizam membahas tentang investasi pendidikan. Dalam pertemuan dengan sivitas akademika USK tersebut, Tim USK mempresentasikan beberapa hal terkait pembangunan Laboratorium Kebencanaan, dan Multi Axial Shaking Table 6Dof MTS 345.20 serta Tsunami Wave Plum.
Menurut Nizam, keberadaan Tsunami Wave Plum USK ini dapat menjadi rujukan penelitian, bukan hanya Indonesia tapi dunia.
"Saya berharap, (Tsunami Wave Plum) menjadi pusat penelitian. Misal orang Papua mau meneliti tsunami, bisa datang ke USK. Begitu juga USK, bila ingin meneliti sesuatu bisa ke universitas lain. Artinya, setiap universitas punya center penelitian yang unggul," kata Nizam mengutip siaran pers USK, Selasa, 12 Oktober 2021.
Baca: Indonesia Membutuhkan Citra Satelit untuk Pantau Gunung Api
Menurutnya, menjadikan USK dan Aceh sebagai tempat untuk belajar soal mitigasi bencana sangat tepat. Sebab, Aceh pernah mengalami bencana alam yang dahsyat, serta berhasil bangkit dalam waktu tak lama dari berbagai sektor, termasuk pendidikan.
"USK bertumbuh dengan baik. Ini sesuatu yang patut kita syukuri," ucapnya.
Rektor USK Samsul Rizal menyebutkan alat tersebut merupakan yang terbaik di Indonesia. Selama ini, Aceh merupakan rujukan mitigasi bencana. USK telah banyak berbuat, terutama soal penelitian dan perkembangan keilmuan kebencanaan. Saat ini, USK juga memilki Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC), yang di dalamnya ada Tsunami Wave Plum.
"Musibah yang pernah melanda Aceh pada tahun 2004, bukan hanya menjadi bahan muhasabah diri, tetapi juga momentum belajar demi perkembangan mitigasi bencana," tutur Samsul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News