"Saat ini diperlukan inovasi baru dalam bidang kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Dan saya melalui acara ini mendorong budaya inovasi masyarakat Indonesia," kata Ma’ruf dalam pembukaan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-25, Senin, 10 Agustus 2020.
Ia mengapresiasi upaya Kementerian Riset dan Teknlogi/Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) yang berkolaborasi degan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) dalam pengembangan dan pemanfaatan inovasi dan teknologi untuk desa. Wapres berharap ini menjadi salah satu cara mewujudkan budaya inovasi.
Baca: Hakteknas 2020 Jadi Momentum Meningkatkan Inovasi Indonesia
"Desa berinovasi, saya berharap ini langkah ini menjadi satu cara dalam mendorong budaya inovasi di desa-desa dan masyarakat pada umumnya semakin banyak yang berinovasi, terutama di tingkat desa," ucap dia.
Menurutnya, semakin banyak inovasi yang muncul dari akar rumput, maka akan semakin baik perekonomian dalam negeri. Ma’ruf berharap dalam Harteknas ke-25 jadi momentum meningkatnya produk inovasi. Terutama, untuk pengobatan dan pencegahahan pandemi virus korona (covid-19).
"Selain itu juga saya berikan apresiasi kepada peneliti dan invoator yag telah beursaha dan terus berusaha dalam menghasilkan inovasi-inovasi baru," ucap dia.
Indonesia tercatat masih menjadi negara yang tertinggal dalam hal inovasi. Berdasarkan Global Innovation Index (GII) 2019, Indonesia berada di peringkat ke-85 dari 129 negara. Sementara di Asia Tenggara, peringkat inovasi Indonesia posisi kedua terendah, hanya lebih baik dari Kamboja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News