Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Epidemiolog UGM: Disiplin 5M Kunci Antisipasi Puncak Omicron

Arga sumantri • 18 Januari 2022 16:33
Yogyakarta: Pemerintah memprediksi puncak kasus infeksi covid-19 Varian Omicron akan terjadi pada pertengahan Februari atau awal Maret 2022. Sejumlah, daerah terutama DKI Jakarta mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
 
Pemerintah pun telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi untuk mengantisipasi puncak infeksi covid-19 varian Omicron ini. Di antaranya melakukan akselerasi booster vaksin di Jabodetabek, penegakan protokol kesehatan lebih masif, hingga persyaratan masuk ke tempat publik hanya yang sudah divaksinasi 2 kali.
 
Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Satria Wiratama sependapat dengan prediksi tersebut. Meski begitu, lonjakan tersebut jangan diartikan akan setinggi gelombang kedua saat varian Delta menyerang karena dugaannya mungkin tidak akan mencapai setinggi gelombang kedua.

"Tetapi kemungkinan mendekati gelombang pertama itupun dengan hospitalisasi yang lebih rendah karena omicron cepat menular namun tingkat keparahannya dibawah Varian Delta," ujar Bayu mengutip siaran pers UGM, Selasa, 18 Januari 2022.
 
Baca: ElBicare Cough Analyzer, Inovasi ITS Alat Deteksi Dini Covid-19 Melalui Batuk
 
Tidak hanya Jakarta, menurut Bayu, beberapa daerah lain terutama kota-kota yang menjadi destinasi wisata dan daerah dengan mobilitas antar daerah tinggi perlu bersiap. Daerah-daerah tersebut perlu untuk meningkatkan kembali kemampuan 3T, yaitu pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment) dan melakukan isolasi terpusat.
 
"Hal ini dikarenakan daerah dengan mobilitas tinggi seperti daerah tujuan wisata mempunyai potensi terjadi peningkatan kasus akibat peningkatan mobilitas saat libur Natal dan Tahun Baru beberapa waktu lalu," ungkapnya.
 
Bayu belum bisa melihat efek vaksin booster karena baru saja dimulai dan masih belum tinggi cakupannya. Sehingga, ada kemungkinan belum terlihat efek dari booster dalam 1-2 bulan ini. Baginya yang paling penting saat ini bukan soal booster tetapi bagaimana memperluas cakupan yang belum mendapatkan dosis lengkap terutama untuk kelompok rentan dan anak-anak.
 
 

Ia menyebut penutupan sekolah yang ditemukan kasus covid-19 harus disertai evaluasi menyeluruh. Penutupan sekolah tanpa penyelidikan detail dinilai akan percuma.
 
"Karena sampai saat ini belum terlihat langkah pemerintah terkait menentukan masalah PTM ini jika ada kasus positif covid-19 muncul di sana, apakah disebabkan di sekolah? Atau karena murid? Protokol kesehatan yang kurang ketat atau masalah lainnya," ujarnya.
 
Bayu menyebut jika lonjakan benar terjadi pada Februari-Maret maka pembatasan melalui peningkatan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mungkin akan terjadi. Meskipun, tidak sampai level tertinggi. Kebijakan ini tentu memerlukan kerja sama baik antara masyarakat dan pemerintah.
 
Pemerintah perlu meningkatkan 3T dan masyarakat jika masih ingin beraktivitas leluasa seperti saat ini maka mau tidak mau harus membantu dengan menjaga 5M. Masyarakat setidaknya kembali menegakkan pemakaian masker secara disiplin. 
 
Bayu menjelaskan varian Omicron lebih cepat menular tetapi tidak berbahaya dibandingkan varian Delta. Meski begitu, tetap menjadi perhatian bagi mereka yang belum divaksin karena memiliki risiko lebih tinggi untuk mendapatkan perawatan di RS dibandingkan yang sudah divaksin.
 
Baca: Simak, Ini Bahaya Membakar Sampah Secara Terbuka
 
Melihat angka cakupan vaksinasi Indonesia jauh lebih baik maka kemungkinan tingkat kekebalan masyarakat juga lebih baik. Memperbandingkan saat gelombang kedua melanda maka bisa diperkirakan kemungkinan lonjakan hospitalisasi tidak akan terjadi seperti di gelombang kedua.
 
"Saya kira maing-masing tahu risiko, karena itu tetap lakukan 5M dengan disiplin. Contoh jika memang ada komorbid maka segera dapatkan vaksin dosis lengkap dan berhati-hati saat di tempat umum terutama pemakaian masker dan lakukan pemeriksaan kesehatan rutin," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan