Salah satu anggota tim pembuat GeNose, Kuwat Triyana, menjelaskan, alat itu diuji coba diagnostik usai mendapatkan persetujuan dari Kementerian Kesehatan. Selain RSUP Dr Sardjito, GeNose juga diuji coba di delapan rumah sakit.
“Desain uji diagnostik berupa cross sectional dan triple blinded. Sementara itu, rekrutmen subjeknya adalah multicenter consecutive sampling hingga tercapai jumlah sampel berimbang antara kelompok positif covid-19 dan negatif covid-19,” kata Kuwat usai penandatanganan nota kesepahaman kerja sama uji diagnostik GeNose C19 antara UGM dengan RS Sardjito, Senin, 26 Oktober 2020.
Pada tahap awal penerapan GeNose C19, kata dia, akan difungsikan sebagai alat screening covid-19. Kuwat mengatakan, sambil dievaluasi akurasi, sensitivitas dan spesifisitasnya, diharapkan dapat ditingkatkan menjadi alat diagnostik covid-19 yang disetarakan dengan swab atau PCR (Polymerase Chain Reaction).
“Kita ingin nantinya harganya bisa lebih murah mungkin agar niat sosialnya untuk bantu (penanggulangan) covid-19 ini bisa sampai,” katanya.
Baca juga: Menristek: GeNose UGM Diupayakan Bisa Digunakan Akhir Tahun
Anggota tim peneliti lainnya, Dian Kesumapramudya Nurputra mengatakan, dalam uji diagnostik ini setiap pasien akan diambil sampel naps dan sampel swab nasofaring secara bersamaan. Ia menargetkan 1.500 sampel yang diuji selama tiga minggu. 10 persen dari sampel tersebut merupakan pasien yang positif covid-19.
“Kita tidak tahu sampel pasien yang diambil ini positif atau negatif supaya tidak terjadi penyimpangan pada penelitian uji diagnostik,” ujarnya.
Ia menyebutkan, pada akhir tahun alat ini sudah bisa dipasarkan secara komersial, apabila sudah proses pengujian, scaling up, dan pengembangan inovasi dilanjutkan.
Rektor UGM, Panut Mulyono berharap, uji diagnostik di RSUP Dr Sardjito bisa mendapat hasil memuaskan. “Kami sangat berharap seluruh pihak mendukung pengembangan produk inovasi GeNose C19 ini agar dapat segera dimanfaatkan untuk mitigasi dan percepatan penanganan pandemi covid-19 serta pemulihan ekonomi Indonesia,” kata dia.
Alat deteksi covid-19 melalui embusan napas inovasi dari Universitas Gadjah Mada yang diberi mana GeNose digadang-gadang menjadi alat deteksi baru virus korona di Tanah Air. Alat ini tidak hanya jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan tes usap PCR (Polymerase Chain Reaction), namun juga cepat, yakni hasil tes sudah dapat diketahui hanya dalam waktu tiga menit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News