Ilustrasi Telur/ Medcom
Ilustrasi Telur/ Medcom

Kebutuhan Bahan Pangan MBG Tinggi, Pakar UGM: Picu Harga Telur dan Ayam Naik

Citra Larasati • 04 Desember 2025 13:23
Jakarta: Adanya peningkatan kebutuhan bahan pangan untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap harinya menyebabkan kenaikan harga. Selain itu, belum ada koordinasi lebih lanjut antara produsen pangan dengan tim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) membuat lonjakan harga hingga kelangkaan bahan baku yang tidak bisa dihindari.
 
Pakar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D mengatakan, perlu adanya variasi bahan baku yang menyesuaikan dengan sumber daya lokal. Setiap daerah memungkinkan untuk mengganti sumber protein tersebut dengan sumber lokal yang lebih mudah didapatkan.

Sumber protein alternatif

Dengan biaya yang relatif murah dan mudah untuk dibudidayakan, ikan lele bisa menjadi pilihan sumber protein yang lain. Selain itu, masyarakat bisa menggunakan kesempatan ini untuk mendapatkan pendapatan tambahan. “Lele mungkin cukup potensial untuk didorong budidayanya,” tuturnya, Kamis, 4 Desember 2025.
 
Menurut Subejo, untuk mengimbangi lonjakan harga diperlukannya koordinasi antara pihak pengelola MBG dengan petani/peternak setempat. Selain itu, penting juga adanya penyuluhan yang bertugas untuk membantu mengorganisasi, mengarahkan, dan mempertemukan dengan pengelola MBG.

Sehingga yang diproduksi masyarakat lokal dapat dibeli oleh SPPG dan dikonsumsi lagi oleh masyarakat. “Jadi uangnya akan berputar di desa itu sehingga impian Pak Presiden akan MBG menggerakkan ekonomi rakyat,” ucapnya.
 
Dengan jumlah SPPG yang ditargetkan dibutuhkan langkah-langkah yang lebih struktur. Bisa dilakukan dengan mengkombinasikan penyuluhan konvensional dan penyuluhan teknologi informasi agar koordinasi bisa dilakukan dengan lebih cepat dan efisien.
 
“Saya kira memang harus ada perubahan-perubahan dalam tata penyuluhan kita termasuk dalam mengorganisasi petani,” katanya.
 
Lebih lanjut, Subejo mengatakan bahwa MBG merupakan program yang sangat strategis karena memberikan kecukupan gizi bagi anak-anak sekolah. Namun, masih membutuhkan dukungan yang lebih terstruktur dengan sumber daya lokal sehingga MBG juga sekaligus akan meningkatkan pendapatan para petani lokal. “Saya kira ide-ide untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga pelan-pelan akan bisa diwujudkan,” ujarnya.
 
Untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan 25.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selesai dibangun pada akhir Desember 2025. Per 16 November 2025,  BGN telah membangun 15.211 SPPG dan sebanyak 13.593 SPPG telah beroperasi.
 
Baca juga:  Mendikdasmen Perkenalkan Deep Learning hingga MBG di Sidang Umum UNESO
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan