Kerja sama itu disepakati dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Kolaborasi Riset dalam Studi Dinamika Oseanografi. Kerja sama ini bertujuan untuk penerapan studi dinamika oseanografi di area Jawa Barat Pelabuhan Ratu dalam upaya penguatan riset kemaritiman, khususnya dalam bidang energi baru dan terbarukan dari laut Indonesia.
Latar belakang kerja sama ini untuk mendukung PT PLN Indonesia Power JPR PGU. PLN akan mulai mengurangi penggunaan energi fosil untuk pembangkit listrik, sehingga mencari alternatif energi baru dan terbarukan.
Potensi energi baru terbarukan paling cocok di kawasan Pelabuhan Ratu adalah gelombang laut. Mengingat, Indonesia dianugerahi laut yang sangat luas.
Terlebih, letak Pelabuhan Ratu berbatasan langsung dengan Samudera Hindia yang mempunyai potensi cukup besar terkait gelombang laut.
“Kami sangat mendukung terkait kerja sama ini semoga dapat menghasilkan prototipe/pilot project yang dapat ditingkatkan lebih besar lagi dan dapat dimanfaatkan untuk mendukung net zero emission,” ujar Senior Manager PT PLN Indonesia Power PLTU Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu Power Generation Unit (JPR PGU), Bowo Pramono, dikutip dari laman brin.go.id, Kamis, 4 Januari 2024.
Bowo berharap lewat kerja sama ini terjadi transfer knowledge antara BRIN dan PT PLN Indonesia Power JPR PGU terkait dinamika oseanografi. "Semoga kerja sama ini dapat berjalan dengan lancar,” tutur Bowo.
Sementara itu, Kepala Pusat Riset Oseanografi, Udhi Eko Hernawan, mengatakan inisiasi kerja sama ini sangat penting bagi BRIN sebagai kajian dinamika oseanografi khususnya di area pelabuhan ratu. "Kami berharap output dari kegiatan ini mendapatkan hasil yang optimal,” kata Udhi.
Baca juga: Guru Besar Unpad Sulap Kotoran Ternak Jadi Sumber Energi Terbarukan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News