Ilustrasi/Medcom
Ilustrasi/Medcom

Lampu Kuning Diabetes! Dokter UGM Beberkan Cara Cegah Prediabetes dengan Turunkan BB

Citra Larasati • 04 November 2025 08:19
Jakarta: Menurunkan berat badan telah terbukti efektif sebagai terapi untuk orang dengan kondisi prediabetes. Sebelumnya, perlu dipahami bahwa prediabetes adalah keadaan di mana kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari normal, namun belum dikategorikan sebagai diabetes tipe 2.
 
Terapi ini dianjurkan karena dengan berkurangnya bobot tubuh, jumlah dan aktivitas lemak, khususnya di area perut yang memicu resistensi insulin juga akan menurun. Berbagai studi membuktikan bahwa perubahan pola hidup, dengan fokus pada pola makan dan aktivitas fisik teratur, mampu mencegah atau memperlambat onset diabetes, bahkan mengembalikan gula darah ke tingkat normal.
 
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Sub Endokrin Metabolik, Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Ali Baswedan, Sp. PD, KEM-D,  menyebutkan dalam suatu penelitian bahwa penurunan berat badan sebesar kurang lebih 7 persen dari berat awal sudah terbukti menurunkan risiko perkembangan menjadi diabetes.

“Kelebihan berat badan, terutama lemak di sekitar perut, melemahkan kemampuan kerja insulin atau menurunkan sensitivitas insulin. Akibatnya, gula darah cenderung meningkat dan meningkatkan risiko munculnya prediabetes. Semakin meningkat berat badan, semakin besar resikonya,” terang Ali dikutip dari laman UGM, Selasa, 4 November 2025.

Kelompok rentan prediabetes

Menurutnya, faktor risiko prediabetes lebih tinggi pada orang dengan obesitas, riwayat diabetes keluarga, kurang aktivitas fisik, atau usia di atas 40 tahun. Upaya mengurangi berat badan akan menurunkan cadangan lemak, sehingga sensitivitas tubuh terhadap insulin meningkat dan kinerjanya menjadi lebih baik.
 
Tidak hanya itu, berkurangnya lemak tubuh juga menekan peradangan dan produksi zat kimia yang menghambat fungsi insulin. “Hasilnya glukosa darah lebih mudah masuk ke sel dan gula darah menurun, jelasnya.
 
Target dari diet bukan semata-mata angka di timbangan, tetapi bagaimana pengurangan lemak tubuh dapat meningkatkan kinerja insulin. Bertambahnya massa otot juga berarti lebih banyak gula darah (glukosa) yang dibakar. Selain itu, distribusi lemak yang lebih merata akan memperbaiki metabolisme.
 
“Karena itu, kombinasi latihan beban untuk meningkatkan massa otot dan aerobic memberikan hasil terbaik,” ungkapnya.
 
Pada beberapa orang, penurunan berat badan dapat membawa dampak signifikan hingga prediabetes sembuh dan gula darah normal. Namun, keberhasilannya bergantung pada durasi kondisi prediabetes, kesehatan pankreas, dan kemampuan mempertahankan berat badan yang baru.
 
“Jika berat badan naik lagi, kondisi pradiabetes muncul,” katanya. Bagi Ali, prediabetes merupakan “lampu kuning” suatu kondisi yang mengarah ke diabetes tipe 2, tetapi masih memungkinkan untuk kembali normal. Menurunkan berat badan dengan cara sehat seperti makan seimbang, aktif bergerak rutin, bisa menormalkan gula darah tanpa obat.
 
“Kuncinya bukan obat, tetapi perubahan gaya hidup jangka panjang yang konsisten,” pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan