Socrates Menjelaskan Apa itu FIlsafat dan Membuat Semua Orang Muak Kemudian Minta Dia Minum Racun. (Jacques-Louis David / 1787)
Socrates Menjelaskan Apa itu FIlsafat dan Membuat Semua Orang Muak Kemudian Minta Dia Minum Racun. (Jacques-Louis David / 1787)

10 Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli

Riza Aslam Khaeron • 08 Oktober 2024 10:00
Jakarta: Filsafat adalah salah satu disiplin ilmu yang paling mendasar dalam mencari pemahaman tentang dunia, kehidupan, dan eksistensi. Banyak ahli yang memberikan definisi berbeda tentang filsafat, tergantung pada sudut pandang dan perspektif yang mereka gunakan.
 
Berikut adalah sepuluh pengertian filsafat menurut para ahli yang memberikan pandangan beragam mengenai makna filsafat.
 

1. Aristoteles

Menurut Aristoteles, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari prinsip-prinsip dasar segala sesuatu dalam bukunya Metaphysics. Ia menggambarkan filsafat sebagai usaha untuk mencari tahu penyebab dan prinsip yang paling mendasar dari segala yang ada.
 

2. Karl Marx

Karl Marx mendefinisikan filsafat sebagai interpretasi dunia untuk mengubahnya. Definisi ini dapat ditemukan dalam karyanya Theses on Feuerbach. Menurut Marx, filsafat bukan hanya soal memahami dunia, melainkan juga soal mengubahnya secara nyata.
 
Marx percaya bahwa filsafat harus berperan dalam perubahan sosial dan politik, dan pandangan ini menjadi dasar dari teori materialisme historis yang berfokus pada perjuangan kelas sebagai penggerak utama perubahan sosia
 

3. Immanuel Kant

Immanuel Kant mendefinisikan filsafat sebagai ilmu tentang batas-batas dan syarat-syarat pengetahuan manusia dalam bukunya Critique of Pure Reason.

Baginya, filsafat adalah usaha untuk memahami sejauh mana kemampuan akal manusia dapat menangkap kebenaran dan memahami dunia.
 

4. Hegel

Hegel menyatakan bahwa filsafat adalah memahami era-nya sendiri dalam pemikiran. Pemikiran ini terdapat dalam bukunya Philosophy of Right.
 
Hegel menekankan bahwa filsafat harus mampu menangkap semangat zaman atau 'Geist', yakni kondisi sosial, politik, dan budaya yang membentuk masyarakat pada waktu tertentu.
 
Filsafat, menurut Hegel, berperan dalam memberikan pemahaman tentang dinamika perubahan sejarah dan bagaimana ide-ide berkembang seiring dengan perjalanan waktu.
 

5. Rene Descartes

Rene Descartes, bapak filsafat modern, menyatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang menggunakan rasio atau akal budi untuk mencari kebenaran dalam bukunya Meditations on First Philosophy.
 
Ia memulai filsafatnya dengan prinsip "Cogito, ergo sum" (Saya berpikir, maka saya ada) yang menekankan pentingnya keraguan metodis untuk mencapai pengetahuan yang pasti.
 

6. George Berkeley

George Berkeley mendefinisikan filsafat sebagai studi tentang kebijaksanaan dan kebenaran. Ia menekankan pentingnya persepsi sebagai dasar dari pengetahuan, dan dalam karyanya A Treatise Concerning the Principles of Human Knowledge. 
 
Ia berargumen bahwa keberadaan suatu objek bergantung pada persepsi.

7. Bertrand Russell

Bertrand Russell mengartikan filsafat sebagai usaha untuk memahami dan menjawab pertanyaan-pertanyaan fundamental yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa dalam bukunya The Problems of Philosophy.
 
Baginya, filsafat adalah refleksi kritis terhadap asumsi dasar yang mendasari kehidupan dan pengetahuan manusia.
 

8. Michel Foucault

Michel Foucault mendefinisikan filsafat sebagai sesuatu yang mempertanyakan dominasi pada setiap level. Pandangan ini dijelaskan dalam karyanya Discipline and Punish.
 
Foucault percaya bahwa filsafat harus mengeksplorasi hubungan kekuasaan dalam masyarakat, termasuk bagaimana institusi seperti penjara, rumah sakit, dan sekolah digunakan untuk mengendalikan individu.
 
Filsafat baginya adalah alat untuk memahami bagaimana kekuasaan membentuk pengetahuan dan bagaimana pengetahuan tersebut digunakan untuk mempertahankan kekuasaan.
 

9. Thomas Aquinas

Thomas Aquinas menyatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang berusaha memahami realitas menggunakan akal budi, dan berbeda dengan teologi yang mengandalkan wahyu ilahi dalam bukunya Summa Theologica.
 
Menurutnya, filsafat dan teologi dapat saling melengkapi dalam pencarian kebenaran yang lebih tinggi.
 

10. Al-Farabi

Al-Farabi, seorang filsuf Muslim, mendefinisikan filsafat sebagai ilmu yang berusaha mencari kebenaran dengan menggunakan akal dan logika dalam bukunya Al-Madina al-Fadila.
 
Ia menggabungkan unsur-unsur pemikiran Yunani dan Islam, dan percaya bahwa filsafat dapat membawa manusia menuju kebahagiaan sejati dengan memahami dunia dan tujuan kehidupan.
 
Baca Juga:
Filsafat: Pengertian, Cabang, dan Manfaatnya
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan