"Pengembangan eukaliptus dan kina inilah yang kemudian diharapkan dapat dikembangkan lagi untuk menghasilkan bahan inhibitor virus corona dari eukaliptus serta kina dengan teknik destilasi," kata Ahli Bioteknologi Obat Fakultas Kedokteran Militer UNS, Rahayu dalam diskusi daring 'Formulasi Eukaliptus dan Kina Sebagai Bahan Obat Untuk Menghambat Laju Covid-19', Rabu, 30 Desember 2020.
Pihaknya menjelaskan tanaman tersebut sangat mudah ditemukan. Salah satunya, di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Bromo UNS.
Menurut Rahayu, lahan tanaman itu juga siap ditanam untuk diperbanyak di KHDTK Hutan Bromo. Untuk kemudian tanaman tersebut dibudidaya guna diteliti sebagai bahan obat covid-19.
Baca: UGM Kembangkan Sepeda Penghasil Energi Listrik
Sementara itu, Rektor UNS Jamal Wiwoho menyampaikan pengembangan tanaman eukaliptus dan kina di KHDTK Hutan Bromo UNS sejalan dengan roadmap dan Rencana Induk Penelitian (RIP) Institusi dan pengembangan UNS untuk periode 2012-2015. RIP Penelitian UNS diarahkan pada penyelenggaraan kegiatan penelitian dan pengembangan.
"Dan ini sepenuhnya mengacu kepada indikator universitas modern berkelas dunia yang mencakup indikator publikasi berkualitas, jumlah pendaftaran paten dan ragam hak kekayaan intelektual lainnya, serta produk teknologi dan atau pengetahuan untuk layanan pengabdian kepada masyarakat,” kata Jamal.
Sementara itu, pakar Fakultas Kedokteran Militer Universitas Pertahanan, Arief turut memberi masukan terkait KHDTK hutan Bromo. Dia menyebut pemanfaatan lahan KHDTK Hutan Bromo, selain eukaliptus dan kina juga dapat dikembangkan pula Artemisia Annua yang merupakan obat malaria.
"Dan saat ini juga Kementerian Pertahanan sedang melakukan penanaman tanaman ini," ujar Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News