"Sebelumnya dengan dua kementerian kita punya dua bapak. Koordinasi penelitian perguruan tinggi misalnya effort-nya harus lebih," kata Arif dalam Prime Talk MetroTV, Kamis, 15 April 2021.
Ketika digabung, kata dia, urusan perguruan tinggi di bidang penelitian akan lebih mudah. Sebab, pengurusan ada di satu pintu kementerian.
Hal ini, kata Arif, harus dijadikan semangat dalam meningkatkan riset dan inovasi bagi perguruan tinggi. Arif menyebut perguruan tinggi harus lebih kuat dalam menghadirkan inovasi tanpa meninggalkan peningkatan kualitas pendidikan.
"Bagaimana nanti dalam peta jalan pendidikan harus disiapkan juga perguruan tinggi kita siklusnya seperti apa, untuk mendongkrak inovasi masa datang," jelas Rektor IPB University ini.
Baca: Kemendikbud-Ristek Harus Dipimpin Figur Berpengalaman
Sekarang, menurut Arif bukan lagi waktu yang tempat mempersoalkan peleburan. Tinggal bagaimana peleburan ini harus dilihat sebagai satu kesempatan menciptakan peluang berinovasi bagi perguruan tinggi.
"Berarti saatnya kita mencari kesempatan memanfaatkan peluang yang ada. Mekanisme yang ada di Kemendikbud-ristek harus jadi semangat melakukan riset bersama-sama," tutur dia.
Kemenristek yang dipimpin Bambang Brodjonegoro dipastikan melebur ke dalam Kemendikbud pimpinan Nadiem Makarim. Sedangkan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang sebelumnya melekat dengan Kemenristek, bakal menjadi badan otonom.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News