Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro Foto: Zoom
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro Foto: Zoom

Kemitraan Riset dan Inovasi Indonesia-Inggris Diperpanjang Hingga 2025

Muhammad Syahrul Ramadhan • 05 Agustus 2020 12:16
Jakarta:  Pemerintah Indonesia dan Inggris sepakat memperpanjang kemitraan dalam riset dan inovasi hingga tahun 2025. Perpanjangan kemitraan ini untuk mendukung kerja sama para peneliti guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua negara.
 
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro menyampaikan, dengan adanya kesepakatan ini diharapkan bisa menghasilkan lebih banyak riset dan inovasi. Sejak pertama kali kerja sama  ini disepakati 2015 lalu, sudah ada banyak publikasi yang dihasilkan.
 
“Sejak itu, kerja sama kedua negara semakin intensif, terutama di bawah skema program Newton Funds. Kolaborasi diarahkan mendukung riset berdasarkan keunggulan ilmiah dalam bidang yang berkontribusi sebanyak-banyaknya bagi pembangungan ekonomi kedua negara,” kata Bambang dalam sambutan penandatanganan penandatanganan nota kesepahaman Research and Innovation Partnership secara daring, Rabu, 5 Agustus, 2020.

Baca juga:  Tak Bisa Asal Klaim Obat Covid-19, Ini Sebabnya
 
Sementara itu, Menteri Ilmu Pengetahuan, Riset, dan Inovasi Inggris H.E. Amanda Solloway menyebutkan, bahwa salah satu hasil riset kolaborasi Indonesia dan Inggris menjadi pemenang dalam Newton Prize. Riset dipimpin oleh peneliti dari Huddersfield dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
 
“Hasil riset mereka berhasil membantu meningkatkan kapasitas Indonesia untuk mitigasi bencana di wilayah pesisir dengan meningkatkan kualitas komunikasi melalui sistem informasi peringatan dini. Ini sangat penting karena yang paling merasakan bencana adalah masyarakat dengan kemampuan ekonomi rendah,” jelasnya.
 
Ini, lanjut dia, juga bermanfaat untuk Inggris. Pasalnya wilayah Inggris rentan terhadap kenaikan air laut.  “Riset kolaborasi ini relevan untuk kita semua,” terangnya.
 
Amanda yakin dengan berlanjutnya kemitraan antara Inggris dan Indonesia ini akan menghasilkan banyak kolaborasi riset dan inovasi.  Kolaborasi ini. kata dia, memang penting untuk peneliti dan juga mencapai tujuan global.
 
“Saling bertukar ilmu pengetahuan, dan pengalaman, memiliki fasilitas terhadap IPTEK membangun pertemanan dan paling penting kemitraan internasional membantu tercapainya tujuan global,” pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan