Menristek Bambang Brodjonegoro. Tangkapan layar Youtube.
Menristek Bambang Brodjonegoro. Tangkapan layar Youtube.

Selangkah Lagi, Studi Tes Covid-19 dengan Air Liur Masuk Uji Lapangan

Ilham Pratama Putra • 04 Februari 2021 10:53
Jakarta: Pemerintah bakal terus mengembangkan alat tes untuk deteksi covid-19. Menteri Riset Teknologi/ Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/Ka BRIN) Bambang Brodjonego menyebut saat ini tengah dipersiapkan alat deteksi covid-19 melalui air liur atau saliva.
 
"Yang sedang kami lakukan di tahun ini adalah deteksi molekular covid-19 menggunakan saliva, jadi saliva ini air liur," kata Bambang dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR, secara daring, Rabu 3 Februari 2021.
 
Bambang menyampaikan, jika nantinya masyarakat tinggal memberikan air liur atau ludah sebagai sampel. Metode ini pun diyakini akan lebih murah dari tes swab.

"Karena dia tidak menggunakan ekstraksi Ribonucleic Acid (RNA), jadi mengurangi waktu dan biaya dalam pemeriksaan," lanjut dia.
 
Bambang pun meyakini, uji saliva ini dapat menjadi alternatif tes selain swab. Sebab saat ini banyak pihak yang mengeluhkan tes swab mahal dan memiliki rasa sakit.
 
Baca: Kemenristek Ingin Kembangkan Saliva, Sampel Swab dengan Air Liur
 
Saat ini pihaknya pun telah melakukan studi saliva bersama Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman. Studi dilakukan dalam empat tahap, dan saat ini telah masuk dalam tahap ketiga.
 
"Tentunya kita ingin memastikan ini benar-benar bisa diterapkan di lapangan, karena itu tahapan empat itu studi lapangan, di mana sampel swab dibandingkan dengan saliva. Jadi satu orang diambil swabnya dan memberikan salivanya dan dicek mengenai konsistensinya di mesin PCR," jelasnya.
 
Saat ini, penggunaan saliva sebagai alat deteksi covid-19 telah digunakan di berbagai negara. Di antaranya Amerika, Brasil, Jepang, Prancis dan Jerman.
 
"Jadi ini sudah ada di Amerika Emergency Use Authorization (EUA)-nya. Di Brasil sudah dilakukan tanpa ektraksi RNA, di Jepang air liur masih masuk Bio Saftey Level-2 (BSL-2). Nah yang di Brasil itu dia air liur dipanaskan dengan derajat tertentu langsung ke mesin PCR, tak perlu RNA," tutup Bambang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan