Pelaksana tugas Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN Agus Sumaryanto menyebut, pihaknya menjamin dapat mengelola limbah radioaktif dengan baik. Sehingga, kata dia, masyarakat tidak perlu khawatir terkait limbah radioaktif.
"Semua limbah radioaktif baik dari industri, dari rumah sakit juga kami kelola, kami lakukan pelimbahan dan kami lakukan pengelolaan termasuk limbah reaktor, jadi kekhawatiran masyarakat tidak perlu dibesarkan," kata Agus dalam webinar riset di Jakarta, Rabu, 15 Desember 2021.
Organisasi Riset Tenaga Nuklir BRIN merupakan organisasi nonstruktural yang menyelenggarakan teknis penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi di bidang ketenaganukliran dan penyelenggaraan ketenaganukliran.
Organisasi riset tersebut melakukan riset teknologi limbah radioaktif yang meliputi riset teknologi pra-pembuangan limbah radioaktif, dan riset teknologi pengelolaan limbah radioaktif.
Baca: BRIN Bakal Jadikan Puspiptek Sebagai Pusat Pengembangan Nuklir di Indonesia
Selain riset teknologi limbah radioaktif, Agus menuturkan pihaknya juga melakukan riset teknologi radioisotop dan radiofarmaka dan riset teknologi radiasi pengion. Agus menyebut, pihaknya mengkaji, mengimplementasikan dan melakukan inovasi teknologi radiasi pengion untuk berbagai aplikasi.
Ia mengatakan, BRIN juga mengkaji, mengimplementasikan dan melakukan inovasi teknologi radioisotop untuk deteksi, perunut dan analisis nuklir.
Pemanfaatan radioisotop di bidang kesehatan telah banyak dirasakan oleh masyarakat, khususnya bagi penyintas kanker. Salah satu keuntungan dari radioisotop adalah sebagai perunut dalam menemukan lokasi yang terjangkiti oleh penyakit kanker.
Dengan menghasilkan lebih banyak radioisotop dan radiofarmaka buatan dalam negeri, kata dia, diharapkan dapat menjadi substitusi terhadap produk impor untuk mengisi kebutuhan masyarakat dan rumah sakit. Dengan begitu, dapat mengurangi ketergantungan impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News