Kampus ITB.  Foto: ITB/Dok.Humas
Kampus ITB. Foto: ITB/Dok.Humas

ITB Kirim Ahli Mikroelektronika untuk Dukung Laptop Merah Putih

Citra Larasati • 30 Juli 2021 07:02
Jakarta:  Institut Teknologi Bandung (ITB) menyatakan kesiapannya untuk mendukung pemerintah dalam memproduksi Laptop Merah Putih. Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong produksi laptop tersebut melalui pembentukan konsorsium perguruan tinggi dalam negeri.
 
Adapun anggota konsorsium dari perguruan tinggi itu di antaranya Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Indonesia (UI). ITB sendiri mengirimkan Ir. Adi Indrayanto sebagai ketua pusat mikroelektronika untuk Laptop Merah Putih.
 
Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan ITB, Muhamad Abduh mengatakan, terdapat lima kategori kegiatan dalam konsorsium. Di antaranya platform hardware, sistem operasi, software aplikasi, perangkat peripherals, dan komponen.
 
“Masing-masing kategori kegiatan ini membentuk jadi sebuah sub tim yang memiliki koordinator tim ahli masing-masing yang akan memiliki anggota peneliti dan teknisi,” ujar Abduh, dikutip dari laman ITB, Jumat, 30 Juli 2021.

Dia mengatakan, tim akan bekerja sama dengan mitra industri untuk sisi produksinya. Tim ahli lebih fokus kepada RDE (penelitian, pengembangan, kerekayasaan).
 
"Sementara untuk produksinya akan bekerja sama dengan mitra industri, baik lokal maupun multinasional,” tambahnya.
 
Terkait spesifikasi, Adi melanjutkan jika laptop tersebut nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan proses pendidikan. Spesifikasi produk bisa jadi lebih dari satu sesuai dengan kebutuhan dan juga sesuai dengan inovasi PTN-BH masing-masing.
 
Baca juga:  Program Laptop Merah Putih Bakal Libatkan Siswa SMK dan Mahasiswa
 
Komponen produknya tetap berasal dari mancanegara sebab di dunia tidak ada produk elektronika yang semua komponennya dibuat hanya oleh satu negara. TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan industri dalam negeri dalam memproduksi hasil RDE dari tim konsorsium.
 
Harapan dari program ini adalah industri dalam negeri akan meningkat kompetensinya dalam memproduksi perangkat digital. TKDN naik, tumbuhnya ekosistem industri perangkat digital di Indonesia, serta inovasi perguruan tinggi terkait dengan pembelajaran digital akan dimanfaatkan oleh pemerintah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
 
“Aktivitas ini juga diharapkan akan membuka lapangan kerja dalam bidang rekayasa (engineering) di produk digital, dan lulusan perguruan tinggi, politeknik, dan SMK di bidang teknologi elektronikan dan informatika akan terserap,” ucapnya.
 
Nantinya diharapkan industri dalam negeri bisa memproduksi perangkat digital untuk pasar nasional bahkan internasional. Indonesia bisa menjadi pusat produksi perangkat digital ASEAN.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan