Siis sengaja mengambil penelitian itu lantaran capaian medali dari cabang olahraga panahan di Purwokerto dan kemampuan kekuatan otot statis dan keseimbangan atlet panahan rendah. Siis mengembangkan pola latihan bagi atlet panahan dengan metode pembebanan untuk meningkatkan keseimbangan dan kekuatan saat memanah.
Panahan sendiri membutuhkan kekuatan ekstra selain itu dibutuhkan juga ketenangan dan keajegan. Penelitian ini sudah diimplementasi kepada atlet pra PON.
Perolehan medali emas Jawa Tengah meningkat dari tahun sebelumnya. Kondisi fisik atlet panahan dituntut harus selalu prima. Atlet dapat bertahan meski harus bertanding hingga larut malam dengan metode yang dikembangkan Siis.
Produk model latihan ini sudah layak digunakan di lapangan dengan pernyataan dari ahli dan telah diuji coba 25 kali. Selain itu, latihan panahan tidak harus di lapangan terbuka.
Latihan dapat di gym untuk memanah yang berbeda dengan yang lain dan dimodifikasi. Rekomendasi latihan bagi atlet pemula dan professional menggunakan nol beban dan dapat dikombinasi sesuai kebutuhan
Sidang terbuka dengan Ketua Dewan Penguji, Sumaryanto, memutuskan Siis Suharto berhasil mempertahankan disertasinya dengan baik. Dia layak menyandang gelar doktor bidang Ilmu Keolahragaan berpredikat Cum Laude dengan IPK 3.97.
Baca juga: Cerita Nasrulloh, Guru Besar Termuda Sepanjang Sejarah UNY |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News