Prof. Dr. Ahmad Nasrulloh, S.Or, M.Or. guru besar termuda sepanjang sejarah UNY. Foto: UNY
Prof. Dr. Ahmad Nasrulloh, S.Or, M.Or. guru besar termuda sepanjang sejarah UNY. Foto: UNY

Cerita Nasrulloh, Guru Besar Termuda Sepanjang Sejarah UNY

Citra Larasati • 09 Mei 2023 08:00
Jakarta:  Kiranya Prof. Dr. Ahmad Nasrulloh, S.Or, M.Or. diselimuti rasa haru pada Sabtu, 6 Mei 2023.  Sebab di hari itu, dosen Prodi Ilmu Keolahragaan pada Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Universitas Negeri Yogyakarta ( FIKK UNY) ini dikukuhkan sebagai guru besar di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
 
Tak tanggung-tanggung, menjadi guru besar di usia 39 tahun telah membuat Nasrulloh menjadi profesor termuda sepanjang sejarah berdirinya UNY.
 
Dalam kesempatan tersebut, pria kelahiran Magelang, 26 Juni 1983 ini menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul ‘Model Latihan Fun Fitness Untuk Meningkatkan Kekuatan dan Daya Tahan Otot Pada Lansia’. Judul Orasi tersebut merespons data dari WHO tentang jumlah lansia yang cenderung meningkat yaitu mencapai jumlah 1 miliar pada  2019.

Lalu diperkirakan bakal meningkat lagi pada 2030 dengan perkiraan mencapai 1,4 miliar dan pada 2050 mencapai 2,1 miliar lansia. Di Indonesia, pada 2019 jumlah lansia mencapai 25,9 juta jiwa, pada 2025 diproyeksikan jumlah Lansia meningkat menjadi 33,7 juta jiwa dan akan terus mengalami peningkatan hingga tahun 2035 diperkirakan menjadi 48,2 juta jiwa (Kemenkes, 2021).
 
Nasrulloh merupakan guru besar UNY ke-133.  Ia menjelaskan, seiring bertambahnya umur seseorang lansia akan mengalami penurunan fungsi fisik, penurunan massa otot, penurunan kekuatan dan daya tahan otot, penurunan kardiorespirasi, peningkatan lemak tubuh, dan penurunan fungsi otak.
 
Penurunan ini menyebabkan terjadinya risiko jatuh pada lansia yang dapat mengakibatkan patah tulang, kecacatan, kelumpuhan, hingga kematian. "Oleh karena itu perlu diberikan model latihan yang menyenangkan bagi lansia agar tetap melakukan aktivitas fisik untuk dapat menjaga dan meningkatkan kebugaran ototnya," kata Nasrulloh, dilansir dari laman UNY, Selasa, 9 Mei 2023.
 
Nasrulloh menilai, selama ini rekomendasi latihan untuk lansia pada umumnya melakukan olahraga yang bersifat aerobik.  Belum banyak yang menyadari bahwa latihan kekuatan dan daya tahan otot sangat penting bagi lansia, agar otot memiliki kekuatan dan daya tahan untuk menopang tubuh pada saat beraktivitas.
 
Sebelum melakukan latihan yang lebih berat, sebenarnya yang utama adalah memberikan penguatan pada otot bagi lansia. "Bagaimana seorang lansia mampu melakukan jogging, bersepeda, senam aerobic dan lain sebagainya, sementara kekuatan dan daya tahan ototnya masih lemah," imbuhnya.

Latihan Fun Fitness

Oleh sebab itu, latihan kekuatan dan daya tahan otot sangat dibutuhkan lansia agar mampu menopang tubuhnya sebelum melakukan aktivitas yang lebih berat.  Bermula dari situlah, Nasrulloh mengembangkan model latihan pembebanan yang menyenangkan bagi para lansia untuk menjaga kebugaran ototnya yaitu Model Latihan Fun Fitness.
 
Model Latihan ini merupakan konsep latihan pembebanan yang di rancang khusus untuk lansia, sehingga lansia mampu melakukan latihan yang menyenangkan dan sesuai kemapuannya. Model Latihan Fun Fitness ini merupakan model latihan yang dapat dilakukan dirumah masing-masing menggunakan alat-alat sederhana yang ada di sekeliling kita seperti teraband agar latihan terasa lebih mudah dan menyenangkan,” papar dosen yang menempuh pendidikan S1 dan S2 di UNY serta S3 di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut.
 
Latihan Fun Fitness ini meliputi leg press, pulldown, abdominal, leg extention, chest press, russian twist, bicept curl, shourder press, laying leg curl, tricep, rowing, dan butterfly.  Nasrulloh mengatakan, Latihan Fun Fitness ini telah terbukti layak diterapkan pada lansia dan terbukti secara signifikan efektif meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot pada lansia.
 
Dengan kekuatan dan daya tahan otot yang baik, lansia dapat beraktivitas secara normal tanpa mengalami gangguan musculoskeletal, sehingga mampu hidup secara mandiri dan menikmati masa tuanya dengan bahagia.
 
Orasi ditutup dengan rangkaian ucapan terima kasih dari Nasrulloh untuk rektor serta seluruh sivitas akademika di UNY khususnya di FIKK, serta keluarga besar yang telah memberikan dukungan sepanjang perjalalan kariernya.
 
Pada Kesempatan ini UNY juga mengukuhkan 14 Guru Besar lain, dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Prof. Dr. Haryanto, M.Pd., Prof. Dr. Nurtanio Agus Purwanto, M.Pd., Prof. Dr. Budi Astuti, M.Si., dari Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya (FBSB) yaitu, Prof. Drs. Iswahyudi, M.Hum., Prof. Dr. Nur Hidayanto Pancoro Setyo Putro, Ph.D,
 
Kemudian Prof. Drs. I Wayan Suardana, M.Sn., dari Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Prof. Dr. Awan Hariono,S.Pd.,M.Or. Prof. Dr. Komarudin, S.Pd,M.A.,Prof. Dr Erwin Setyo Kriswanto, M.Kes., Prof. dr. Novita Intan Arovah, M.Ph. Ph.D, Prof. Dr. Sugeng Purwanto, M.Pd., dan Prof Yudik Prasetyo, M.Kes.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Baca juga: Selamat, UNY Tambah 15 Profesor Baru

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan