Mahasiswa UGM meneliti fenomena titip absen. Foto: UGM
Mahasiswa UGM meneliti fenomena titip absen. Foto: UGM

Titip Absen Kuliah Dianggap Normal, Kelima Mahasiswa UGM Ini Teliti Fenomenanya

Citra Larasati • 20 Oktober 2023 18:33
Jakarta:  Fenomena titip absen di kelas saat perkuliahaan masih saja sering terjadi di kalangan mahasiswa.  Perilaku tidak terpuji inilah yang membuat sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penelitian tentang fenomena tersebut.
 
Hati-hati ya Sobat Medcom, perilaku titip absen ini memang tidak boleh dilestarikan. Pasalnya, boleh jadi ini merupakan tindak kecurangan yang dapat menjadi bibit jiwa korupsi yang mengancam masa depan bangsa.
 
Sekelompok mahasiswa tersebut adalah Yuda (Filsafat), Della Ayu Banon (Filsafat), Pertiwi (Filsafat), dan Annisa Dini Kamila (Sejarah). Kelimanya melakukan penelitian di bawah bimbingan oleh Dosen Sastra Jawa, FIB UGM, Rudy Wiratama, S.IP., M.A., melalui Program Kreativitas Mahasiswa Riset Humanioro 2023.

Anisa menyayangkan, perilaku titip absen seolah telah menjadi hal yang normal terjadi di kalangan mahasiswa.  Padahal perilaku curang ini konsekuensinya besar loh, secara tidak langsung akan terus menggerus karakter moral kamu sebagai calon pemimpin bangsa.
 
“Kalau kita merujuk kepada dinamika historis bangsa, ya peran mahasiswa sangat sentral ya. Dikarenakan mahasiswa itu kan kaum muda generasi penerus bangsa, bahkan sejarah mencatat peristiwa-peristiwa bersejarah seperti pendesakan proklamasi itu kan dari kaum muda, era reformasi juga dari mahasiswa sebagai kontrol sosial ya, kalau kita lihat sekarang pergerusan moralitas mahasiswa sudah ada dan malah membudaya. Contohnya pada perilaku titip absen ini yang dinormalisasi,” ucapnya dilansir dari laman UGM, Jumat, 20 Oktober 2023.
 
Dalam melakukan penelitian fenomena titip absen ini, kelimanya mencoba mengkaji perpektif ajaran dan nasihat Ronggowarsito yang mencetuskan etika Jawa berdasarkan Serat Kalatidha. Harapannya dengan menggali nilai-nilai aksiologis yang bersifat kearifan lokal berupa etika Jawa ini dapat memberikan gambaran bagaimana manusia harus bertindak menggunakan pengetahuannya dalam melakukan penilaian kritis atas suatu fenomena yang buruk, namun dinormalisasi oleh lingkungan sekitar.
 
Yuda menjelaskan Serat Kalatidha merupakan sebuah karya sastra Ronggowarsito yang memiliki makna mendalam dan filosofis mengisyaratkan tentang jiwa yang bebas tidak terpengaruh oleh lingkungan. Serat Kalatidha mengajarkan bagaimana menghadapi dan mengatasi kondisi yang berkembang, agar manusia tidak ikut larut dalam pusaran kehidupan.
 
Serat ini memberikan arahan bagaimana manusia harus berbuat dan bersikap terhadap gejolak yang muncul. “Tentunya ini sangat relevan sebagai pandangan hidup berupa ajaran untuk menolak banalitas yang terjadi pada fenomena titip absen ini,” tuturnya.
 
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id.
 
Baca juga:  Kaum IPK Dua Koma Merapat, Ini Jurus Dapat Beasiswa Luar Negeri!

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan