"Dengan adanya Science Techno Park ini, kita harap bisa memberikan pendidikan terbaik kepada mahasiswa dan hasil risetnya yang dibutuhkan masyarakat," kata Bambang, saat meresmikan Science Techno Park Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 9 April 2021.
Bambang juga mengapresiasi adanya Science Techno Park tersebut. Menurutnya untuk menjadi negara maju seperti Inggris dan Amerika, maka ekonomi yang dipakai harus berbasis inovasi. Sehingga, keberadaan Science Techno Park ini diharapkan dapat menjadi pusat inovasi.
Hanya saja, kata Bambang, inovasi atau hasil riset yang telah dilakukan nantinya jangan hanya sampai pada prototipe. Tapi harus sudah masuk ke ranah komersialisasi, khususnya pada bidang teknologi digital.
"Karena yang membuat inovasi pada teknologi digital lah yang saat ini menduduki daftar orang terkaya di dunia," jelasnya lagi.
Bambang menambahkan, saat ini Indonesia menghadapi berbagai tantangan misal dalam posisinya sebagai negara upper middle Income. Yakni ketika kecepatan teknologi menjadi jawaban keseluruhan tantangan tersebut. Munculnya hasil riset dan inovasi sangat di dibutuhkan.
"STP ini diharap bisa bermanfaat untuk menjadi jembatan melakukan pengabdian kepada masyarakat. Ke depan, kehadiran STP dapat menambah entrepreneur muda dan di satu sisi juga mengembangkan riset dan inovasi dengan hadirnya startup. Saya gembira Unhas begitu proaktif," jelasnya.
Baca juga: Pamit, Menristek Kenang Kunjungan Kerja Pertama dan Terakhirnya di Unhas
Rektor Unhas, Dwia Aries Pulunuhu mengatakan, STP menjadi salah satu wadah mewujudkan misi Unhas dalam menghasilkan insan cendekia berkarakter dan pengembangan IPTEKS. Kehadiran STP Unhas akan berperan langsung mengalirkan produk teknologi dan inovasi.
Lebih lanjut, Dwia menambahkan pengembangan STP Unhas menganut konsep terintegrasi dan terkoneksi. Hal ini, kata Dwia. diselaraskan dengan kondisi nyata pusat unggulan Unhas yang selama ini telah dikembangkan.
"Unhas sudah memiliki modal yang memadai, lebih dari 1.000 doktor dari berbagai disiplin ilmu ada di Unhas. Demikian pula aneka riset terapan dan inovasi juga telah dihasilkan. Oleh karena itu, modal dasar ini tidak akan bermanfaat secara optimal jika tidak dibangun atas kolaborasi yang kuat dengan berbagai mitra," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News