Data Union for Conservation of Nature (IUCN) red list mencatat mangga ini termasuk dalam kategori extinct in the wild atau sudah hampir punah di alam liarnya. Dosen IPB University dari Departemen Agronomi dan Hortikultura Deden Derajat Matra tertarik mendalami mangga kasturi hingga tingkat genomik.
Penelitian itu turut melibatkan sejumlah dosen lain seperti, Gunawan dan Hilda Susanti, dari Universitas Lambung Mangkurat serta peneliti dari Kebun Raya Banua. Dede menjelaskan mangga kasturi merupakan salah satu keluarga mangga dengan buah kecil. Warna buah ketika matang yaitu keunguan dan warna daging buah oranye.
"Karakter khusus mangga ini beraroma harum dibandingkan dengan mangga biasanya," kata Dede dalam keterangan tertulis, Kamis, 20 Oktober 2022.
Dia menyebut kandungan fitokimia dari mangga kasturi sangat bermanfaat sebagai anti kanker. Sejak 2019, Deden mulai mengumpulkan koleksi mangga jenis ini dan berhasil mengidentifikasi keragaman genetik mangga kasturi. Hasil penelitiannya telah dipublikasikan di jurnal bereputasi scopus, Scientific Reports Nature.
“Diharapkan dengan penelitian dasar genomik ini, dapat membuka peneliti lain untuk meneliti aspek lainnya serta upaya konservasi mangga kasturi dari kepunahan," kata Deden.
Dosen IPB University itu menyebut melalui berbagai riset kerja sama yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan meneliti mangga kasturi di habitat aslinya.

Tim peneliti mangga kasturi. DOK IPB
Deden mengungkapkan terdapat beberapa upaya untuk konservasi mangga kasturi. Upaya yang dimaksud yaitu, mengidentifikasi jenis kasturi secara genetik dan menginventarisasi mangga kasturi di kebun raya sebagai salah satu konservasi ek situ.
Deden menyebut saat ini sedang dilakukan kerja sama dengan Kebun Raya Banua Kalimantan Selatan. “Selanjutnya adalah mengedukasi masyarakat untuk menanam mangga kasturi walaupun tanaman ini sangat lambat tumbuh dan berbuah, serta melakukan penelitian untuk mempercepat atau memperpendek masa juvenilnya yang salah satunya dengan menggunakan cahaya buatan,” papar dia.
Deden menerima hibah penelitian melalui skema Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT) dan penelitian dasar kompetitif nasional (PDKN). Dia berfokus untuk meneliti mangga kasturi dari berbagai aspek baik genetik sampai agronominya.
Selain itu, ia pernah menerima pendanaan internasional dari ORG.one untuk mengkonstruksi draft genome mangga kasturi dengan teknologi Long reads Sequencing Oxford Nanopore Technologies. Dengan adanya konsorsium riset ini, diharapkan percepatan dalam mengungkap dan memecahkan permasalahan di lapang bersama antar perguruan tinggi serta lembaga riset lainnya. Kolaborasi tersebut juga diharapkan dapat bermanfaat serta diterapkan langsung di masyarakat untuk kemaslahatan bersama.
| Baca juga: Jeruk Bali Terancam Punah, BRIN Siap Bantu Daerah Cari Solusi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id