Ilustrasi bertetangga (Freepik)
Ilustrasi bertetangga (Freepik)

Belajar dari Kasus Sandy Permana, Ini Prinsip-prinsip Hidup Bertetangga dalam Islam

Muhammad Syahrul Ramadhan • 16 Januari 2025 14:34
Jakarta: Islam mengajarkan untuk selalu berbuat baik kepada sesama, termasuk kepada tetangga. Rukun dan berbuat baik dalam bertetangga adalah moral yang sangat ditekankan dalam Islam.
 
Hal ini sebagaimana firman Allah dalam QS. An Nisa ayat 36:
 
Belajar dari Kasus Sandy Permana, Ini Prinsip-prinsip Hidup Bertetangga dalam Islam

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.” (An-Nisa’: 36).
 
Dalam agama islam terdapat prinsip-prinsip dalam hidup bertetangga. Bagi umat islam ini penting diterapkan, bukan tanpa alasan kurang baiknya hubungan antar tetangga bisa memicu pertikaian.
 
Ini seperti yang terjadi pada artis Sandy Permana dan tetangganya. Di mana hubungan antar-tetangga yang tidak harmonis bisa berujung pada tragedi.
 
Polisi mengungkap bahwa perselisihan panjang yang dibumbui dendam kesumat akhirnya berakhir dengan kekerasan maut.

Prinsip Bertetangga dalam Islam

Terdapat dua akhlak fundamental yang harus menjadi prinsip hidup bertetangga, yuk simak penjelasannya seperti dikutip dari laman NU Online:

1. Saling Berbagi


Pertama adalah berbagi tidak perlu menunggu banyak. Dijelaskan bahwa harta, walaupun banyak tetapi tidak disedekahkan, orang-orang miskin di sekitarnya tidak turut mencicipi, pasti keberkahannya kalah telak dengan harta sedikit yang turut dicicipi oleh yang lain. 
 
Prinsip inilah yang ditanamkan Nabi saw dalam hidup bertetangga. Dengan menerapkan hal ini dapat dipastikan akan terwujud kampung yang ramah tetangga, jauh lebih nyaman dan lebih sejuk, meski ekonomi mereka menengah ke bawah daripada kampung yang tidak ramah tetangga, tidak ada gotong royong, bebas dari saling berbagi makanan, jarang berbincang santai dan seterusnya, walaupun mereka semua kaya raya.
 
Dalam riwayat Abu Hurairah, baginda Nabi saw pernah berpesan:
 
“Dari Abu Hurairah ra, beliau berkata, Rasulullah Saw pernah bersabda, “Wahai perempuan-perempuan muslimah, janganlah seorang tetangga yang meremehkan hadiah tetangganya meskipun berupa kuku kaki kambing (yang sedikit dagingnya).” (HR al-Bukhari dan Muslim). (Ibnu Mulaqqin, Taudhih li Syarh al-Jami’ as-Shahih, juz XXVIII, halaman 323).
 

Baca juga: 

2. Mejaga Kenyamanan 

Prinsip berikutnya adalah tidak mengganggu kenyamanan tetangga. Menciptakan kenyamanan dalam hidup bertetangga adalah hak dan kewajiban bersama. 
 
Sebagaimana kita berhak hidup nyaman, maka kita wajib memberi kenyamanan kepada mereka. Nabi saw menawarkan konsekuensi terburuk bagi mereka yang menyakiti tetangganya. Dalam riwayat Abu Syuraih, baginda Nabi saw bersabda:
 
“Demi Allah, tidak sempurna imannya, demi Allah tidak sempurna imannya, demi Allah tidak sempurna imannya.” Rasulullah saw. ditanya “Siapa yang tidak sempurna imannya wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Seseorang yang tetangganya tidak merasa aman atas kejahatannya.” (HR al-Bukhari). (Ibnu Mulaqqin, Taudhih li Syarh al-Jami’ as-Shahih, juz XXVIII, halaman 312). Demikian? ??????cara bertetangga yang baik menurut Islam. Karenanya, jalinlah hubungan baik dengan tetangga. Semoga bermanfaat. Wallahul musta'an.
 
Selain dua prinsip tersebut, akhlak bertetangga lainnya yang bisa dipraktikan, yakni menjenguk tetangga bila sakit. Dan juga bermurah-hati kepada tetangga yang ingin menitipkan barang atau hartanya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RUL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan